Kudus - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus melakukan sidak di Pasar Rakyat, Senin, 21 Septermber 2020. Dalam sidak tersebut, ditemukan banyak pedagang yang nekat membuka pembatas bilik lapak yang terbuat dari mika.
Mendapati hal tersebut, rombongan Dinas Perdagangan Kudus langsung memberikan teguran pada para pedagang. Ancaman sanksi pun dilayangkan kepada para pedagang, agar tindakan tersebut tidak diulangi lagi.
"Ini bilik pembatasnya kok dibuka. Sudah dibuatkan bagus-bagus sama pemerintah, malah sekrupnya dihilangi dan dibuka seperti ini. Tolong ditutup dan dikembalikan seperti semula. Sikap kalian yang seperti ini bisa saya kenakan pasal perusakan barang," kata Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti saat menegur sejumlah pedagang Pasar Rakyat.
Menurut Sudiharti, sikap pedagang yang mencopot sekrup dan membuka pembatas bilik menunjukkan bahwa pedagang Pasar Rakyat abai dalam menjalankan protokol kesehatan. Padahal pembatas dibuatkan pemerintah untuk mencegah penularan covid dari pedagang ke pembeli atau sebaliknya.
"Eh malah sekrupnya pada dicopot dan biliknya dibuka. Ini tandanya mereka pada abai protokol kesehatan," tegas dia.
Sikap kalian yang seperti ini bisa saya kenakan pasal perusakan barang.
Sikap pedagang seperti ini, masih kata Sudiharti, tidak hanya dilakukan oleh pedagang Pasar Rakyat saja. Hal yang sama juga ditemui pihaknya saat melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional lainnya.
"Biasa, kalau ada kunjungan dari dinas pada ditutup. Nanti kalau kami sudah tidak ada dibuka lagi," ujarnya.
Di masa pendemi saat ini, Sudiharti meminta kerja sama dari para pedagang untuk lebih taat menjalani protokol kesehatan. Dengan kebiasaan baru tersebut, diharapkan bisa menekan angka penyebaran Covid-19 di Kudus.
Baca lainnya:
- Protokol Jelang New Normal Pasar Pedurungan Semarang
- Klaster Baru Kabupaten Tegal, Pasar Trayeman Slawi Ditutup
- DPR: Penerapan AKB di Rembang Belum Sesuai Harapan
Ida, 49 tahun, salah satu pedagang Pasar Rakyat mengaku sekrup itu baru dilepasnya kemarin. Dia mencopot sekrup bilik pembatas karena mengikuti hal serupa yang dilakukan sesama pedagang.
"Dengan adanya bilik pembatas ini, komunikasi dengan pembeli agak terganggu. Pembeli yang suaranya pelan, sering tidak terdengar jelas dari balik bilik. Lihat teman-teman pedagang pada dicopot, saya ikutan," akunya
Ia pun menyadari tindakan yang dilakukannya salah. Dan berjanji akan segera memasang kembali sekrup bilik pembatas. "Iya, akan saya pasang kembali sekrupnya," pungkasnya. []