Tegal - Pasar Trayeman, Kecamatan Slawi, menjadi klaster penularan Covid-19 baru di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Pemerintah kabupaten (pemkab) setempat menutup sementara pasar tradisional itu selama tiga hari.
Instruksi penutupan Pasar Trayeman disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Kamis 17 September 2020.
Sedianya pasar ditutup sementara mulai 18 hingga 20 September 2020. Namun para pedagang menilai keputusan itu dikeluarkan mendadak tanpa sosialisasi terlebih dahulu sehingga penutupan akhirnya dilakukan mulai 19 hingga 21 September 2020.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pasar Trayeman, Ety mengatakan penutupakan pasar dilakukan karena ada dua pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 setelah para pedagang menjalani tes swab massal pada 8 dan 9 September 2020.
“Untuk menghindari penyebaran, pemkab menutup pasar untuk tiga hari mulai besok,” kata Ety, Jumat 18 September 2020.
Ety mengungkapkan, dua pedagang pasar yang terpapar Covid-19 masing-masing merupakan pedagang ayam dan pedagang jajanan. “Kami mendapat informasi hasil swab mereka tanggal 16 September,” sebut dia.
Untuk menghindari penyebaran, pemkab menutup pasar untuk tiga hari mulai besok.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro mengatakan dua pedagang pasar yang positif, yakni seorang perempuan berinisial T, warga Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, dan seorang warga Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
Mereka terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan terhadap 69 pedagang dan pegawai pasar pada 8 dan 9 September 2020. Tes swab ini merupakan tindaklanjut dari temuan tiga kasus positif sebelumnya.
“Jadi sampai saat ini total sudah ada lima pedagang Pasar Trayeman yang positif Covid-19,” ujar Joko
Joko menyebut, temuan dua kasus positif baru di Pasar Trayeman menjadi klaster baru setelah ada klaster pelaku perjalanan dan keluarga. Untuk itu, langkah penutupan pasar dilakukan untuk mencegah penularan yang lebih luas terhadap para pedagang lainnya.
“Selama tiga hari ditutup sementara, akan dilakukan pembersihan dan penataan lapak-lapak agar sesuai protokol kesehatan. Pasar juga akan disemprot disinfekatan agar tidak ada virus yang masih menempel di area pasar,” ucap dia.
Baca juga:
- Bisnis Ikan Cupang di Tegal, Profit Besar di Pandemi
- Abaikan Ganjar, KPU Rembang Bolehkan Kampanye Konser Dangdut
- 3 Remaja Pekalongan Tepergok Warga Threesome di Kandang Ayam
Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Trayeman, Eka mengaku pasrah tidak bisa berjualan selama tiga hari kendati hal itu menjadi sumber pemasukan satu-satunya untuk keluarganya.
“Sebenarnya saya juga nantinya bingung tiga hari tidak berjualan, dapatnya cuma dari pasar, tapi ya mau bagaimana lagi, sudah prosedurnya ditutup. Yang penting kami berdoa saja semoga covid selesai sehingga pedagang bisa tetap berjualan,” tuturnya. []