Cirebon - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata mulai melakukan uji coba penampungan air (reservoir) di Kota Cirebon, dengan kapasitas 9.000 meter kubik, dan Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang baru selesai dibangun beberapa waktu lalu.
Sejauh ini berjalan baik hanya saja ada pipa distribusi berdiameter 300 milimeter di Majasem yang pecah
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, Sofyan Satari SE, MM., menyampaikan pihaknya sudah melakukan pemetaan dan monitoring pelaksanaan uji coba, sehingga dengan aktifnya penampungan air dan pipa JDU berdiameter 600 milimeter akan memberikan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan pipa distribusi.
"Sejauh ini berjalan baik hanya saja ada pipa distribusi berdiameter 300 milimeter di Majasem yang pecah," ucapnya, Rabu, 13 Januari 2021..
Dia mengatakan, akibat pipa distribusi yang pecah, beberapa daerah di Kota Cirebon, aliran airnya terhenti selama masa perbaikan dan penggantian pipa PVC berdiameter yang pecah di Majasem.
"Penyesuaian tekanan di pipa distribusi perkotaan terus kami lakukan sebelum dan hingga selama masa uji coba reservoir dan JDU baru," ujarnya.
Sofyan menjelaskan permasalahan penyaluran air PDAM di Kota Cirebon ada 3 hal yakni, masalah penampungan, JDU dan jaringan distribusi perkotaan,sementara untuk masalah penampungan dan JDU telah dibangun, maka tinggal mengganti jaringan dari distribusi ke konsumen.
"Tekanan air dari reservoir yang mengalir melalui JDU baru sangat tinggi, maka perlu ditopang dengan jaringan distribusi yang baru," tuturnya
Dia mengatakan, jaringan pipa distribusi perkotaan yang mengalir ke konsumen, saat ini usianya mencapai 47 tahun, padahal usia teknis pipa maksimal 20 tahun.
"Kami mengalirkan air dengan reservoir dan JDU baru sangat hati-hati, itupun masih ada kerusakan pipa distribusi," pungkasnya.
Sofyan menyampaikan untuk mengganti seluruh jaringan pipa distribusi perkotaan membutuhkan dana investasi yang cukup besar, oleh sebab itu PDAM Kota Cirebon akan melakukan pergantian secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dana yang memadai.
"Penggantian sistem saluran distribusi air harusnya dilakukan sejak tahun 2000, dan baru bisa terealisasi tahun 2021," katanya.
Terakhir, dia berharap dengan adanya penampungan air dan JDU yang baru selesai dibangun, membuat pelayanan air bersih untuk masyarakat Kota Cirebon lebih baik lagi. []
(Handini Nuramelia)
Baca juga:
- Begini Alasan Tersangka Penipuan Lelang Sepatu di Cirebon
- Begini Tahapan Vaksinasi Covid-19 Kota Cirebon
- Jadwal Vaksin untuk Nakes dan Masyarakat Kabupaten Cirebon