PDIP Surabaya Tak Jamin Whisnu Terima Rekom ke Pilwakot

Whisnu yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya ini mantap mendaftarkan diri untuk memperebutkan rekomendasi PDIP.
Mantan Ketua PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana (tengah) saat mengembalikan formulir pendaftaran di sekretariat PDIP Surabaya, Jumat 13 September 2019. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Menuju Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2020 di Kota Surabaya, DPC PDIP Surabaya membuka pendaftaran. Partai ini hanya memberi ruang kepada kader, menutup ruang bagi kandidat non kader.

Hal ini diakui Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwidjono. Dia mengatakan, partainya melakukan penjaringan bakal calon Wali Kota Surabaya dari internal partai dan tidak membuka untuk bakal calon dari eksternal.

"Untuk penjaringan di DPC, kami hanya untuk internal saja. Dan Pak Whisnu adalah salah satunya," ujarnya.

Sementara terkait nama Whisnu Sakti Buana yang mendaftar dan mendapat dukungan kader secara luas, Awi sapaan akrabnya, tak bisa memastikan apakah rekomendasi jatuh ke Whisnu.

"Yang menentukan rekomendasi adalah DPP. Kami hanya melakukan penjaringan bakal calon wali kota. Kewenangan kami hanya sebatas itu," sebutnya.

Ia menambahkan untuk penjaringan, PDIP Surabaya sudah menutup pendaftaran dan akan melakukan verifikasi serta validasi data bakal calon wali kota yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran.

"Besok (hari ini) kami melakukan verifikasi dan validasi sampai tanggal 16 (September). Setelah itu diserahkan ke DPD dan akan diserahkan ke DPP," beber dia.

Ia pun akan taat dan tunduk apa yang menjadi keputusan final Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri soal usungan PDIP di Pilwalkot Surabaya.

Survei yang akan menjadi patokan adalah survei yang dilakukan langsung oleh DPP

Sebelumnya, bakal calon Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengembalikan formulir pendaftaran di Sekretariat PDIP Surabaya, Jalan Setail, Surabaya, Jumat 13 September 2019. 

Saat mengembalikan formulir pendfataran, Whisnu didampingi ratusan simpatisannya.

Whisnu yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya ini mantap mendaftarkan diri untuk memperebutkan rekomendasi partai berlambang banteng moncong putih itu. 

Apalagi, status dirinya sebagai kader tulen PDIP akan menjadi pertimbangan DPP PDIP untuk memilih dirinya maju di Pilwakot Surabaya 2020 nanti.

"Saya sebagai kader tidak pernah berfikir secara optimis bisa mendapatkan rekomendasi itu. Tapi saya sebagai kader, saya yakin PDIP akan memberikan rekomendasi kepada mereka yang memiliki KTA," ujarnya kepada sejumlah awak media.

Ia mengatakan PDIP di Pilwalkot Surabaya mempunyai peluang besar menang. Apalagi di Pemilu 2019 kemarin, PDIP Surabaya berhasil ke luar sebagai pemenang dengan perolehan 15 kursi di DPRD Surabaya.

"Insyaallah ke depan kita jaga kekompakan dan kebersamaan untuk memerahkan Kota Surabaya. 10 tahun ini wajah Surabaya sudah sangat luar biasa. Semoga PDIP akan dipercaya warga Surabaya di Pilwakot," sebutnya.

Terkait survei elektabilitas sebagai salah satu syarat mendapatkan rekomendasi, Whisnu enggan membeberkan. Pasalnya, nanti survei elektabilitas akan dilakukan oleh DPP PDIP.

"Survei buat kita ada. Tapi tidak untuk di-publish. Tapi nanti survei yang akan menjadi patokan adalah survei yang dilakukan langsung oleh DPP," sebut mantan Ketua DPC PDIP Surabaya ini. []


Berita terkait
Pilwakot Medan: PDIP Santai, Demokrat Bentuk Tim
Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Kota Medan, PDI Perjuangan masih tampak santai.
Wakili Minoritas, Herlina Layak Maju Pilwali Surabaya
Anggota DPRD Surabaya dari Fraksi Partai Demokrat ini bisa mewakili kelompok minoritas.
Pilwali Surabaya, Menakar Peluang Birokrat dan Politisi
Sekitar 10 nama bakal calon kuat penerus Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Berikut ke-10 nama tersebut.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.