PDIP Menentang Nadiem Makarim Hapus Mata Pelajaran Sejarah

PDI Perjuangan menolak keras rencana Nadiem Makarim menghapus mata pelajaran sejarah pada kurikulum pembelajaran.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. (foto: Tagar/Fernandho Pasaribu).

Jakarta - PDI Perjuangan menolak keras rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk menghapus mata pelajaran sejarah pada kurikulum pembelajaran. 

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menekankan betapa pentingnya pendidikan sejarah, terutama bagi para generasi penerus Bangsa.

"Bagi PDI Perjuangan, politik pendidikan itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ia hadir dalam kebijakan, sistem pendidikan, kultur, dan proses saling mencerdaskan guna menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, disertai tradisi berpikir kritis, namun tetap membumi pada kebudayaan bangsa," kata Hasto dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Minggu, 20 September 2020.

PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk benar-benar memperhatikan pendidikan sebagai faktor kemajuan bangsa yang begitu penting.

Baca juga: PDIP: Nadiem Makarim Tak Paham Perjuangan Kemerdekaan

Dengan tegas dirinya mewakili PDI Perjuangan menolak keras berbagai bentuk pragmatisme pendidikan, termasuk menghilangkan mata pelajaran Sejarah dari Kurikulum SMA dan SMK.

Lebih lanjut, ia menuturkan pesan Bung Karno, agar ilmu pengetahuan mengabdi pada kemanusiaan mengandung makna. Hasto menyebut, lewat pesan Bung Karno disampaikan bahwa pendidikan itu membebaskan rakyat dari kebodohan, dan dengannya taraf kebudayaan Indonesia semakin meningkat, diwarnai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

“Atas klarifikasi Mendikbud tersebut, PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk benar-benar memperhatikan pendidikan sebagai faktor kemajuan bangsa yang begitu penting. Indonesia memiliki rekam jejak sejarah nusantara sebagai bangsa pemimpin," ucap Hasto.

Baca juga: Jazilul Fawaid: Nadiem Makarim Buta Sejarah

Ia mengatakan, Nusantara dalam perspektif sejarahnya, mengandung kehebatan tentang posisi geopolitik yang begitu strategis, sehingga menjadi titik temu dan sintesa peradaban dunia.

Untuk itu, ia mengatakan betapa pentingnya jejak sejarah. "Melalui pendidikan yang benar, pendidikan yang sarat dengan nation and character building, dan pendidikan yang memerdekakan, maka pendidikan adalah proses cetak biru, dengan pijakan sejarah yang kuat, akan lahirlah semangat untuk hadir sebagai bangsa pemimpin, " ujar dia.

Berita terkait
Reaksi Warganet di Instagram Mendikbud Nadiem Makarim
Unggahan Mendikbud Nadiem Makarim di Instagram saat mengunjungi SLB di Bantul, Yogyakarta, menuai reaksi dari warganet.
Soal Kuota Nadiem, Ombudsman: Buat Layanan Pengaduan
Alvin Lie menyarankan agar dibentuk pengadaan layanan pengaduan terkait program Nadiem Makarim yang akan memberikan subsidi kuota internet.
Kemendikbud Data Ulang Penerima Subsidi Kuota Nadiem
Nizam menyampaikan pihaknya telah menyiapkan subsidi dana kuota untuk siswa, mahasiswa serta tenaga pengajar, seperti diwacanakan Nadiem Makarim.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.