PBNU Ingatkan Sukmawati Hati-hati Bikin Pernyataan

Sekjen PBNU mengingkat Sukmawati agar lebih behati-hati kalau menyampaikan pernyataan supaya tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat
Sukmawati Soekarnoputri (Foto: Facebook Sukmawati Soekarnoputri).

Jakarta  - Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), A Helmy Faishal Zaini, mengingatkan Sukmawati Soekarnoputri untuk berhati-hati mengeluarkan pernyataan agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Ini perlu dilakukan menyikapi pernyataan-pernyataan Sukmawati pada diskusi bertajuk Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 17 November 2018, seperti dilaporkan Antara.

Menurut Helmy, pernyataan Sukmawati dalam forum tersebut sangat tidak tepat dan keliru. Bahkan, pernyataan itu tidak kontekstual dan tidak ada manfaatnya sama sekali.

Selain itu pernyataan tsb. juga hanya akan menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat. Terlebih Bung Karno adalah sosok yang sangat mengagumi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Menurut dia kepemimpinan Nabi Muhammad justru menjadi inspirasi besar lahirnya kemerdekaan Indonesia karena mengajarkan Islam sebagai agama pembebasan dari belenggu kelaparan dan kemiskinan.

Selain itu, Nabi Muhammad adalah sosok sebaik-baiknya panutan dan manusia pilihan sehingga tidak tepat untuk disepadankan atau dibanding-bandingkan dengan manusia lainnya.

"Atas hal ini kita perlu tabayyun untuk mendapatkan secara utuh apa yg dimaksud Ibu Sukmawati," ujarnya.

Sebaiknya, Sukmawati sebagai tokoh nasional harus benar-benar berhati-hati ke depannya termasuk dalam mengeluarkan atau memberikan pernyataan dan pendapat. []

Berita terkait
Kasus Puisi Sukmawati SP3, Polri: Tidak Ditemukan Perbuatan Melawan Hukum
Kasus puisi Sukmawati SP3, Polri: tidak ditemukan perbuatan melawan hukum. Penyidik sudah mendengar empat ahli termasuk ahli sastra.
Rachmawati Sebut Kasus Puisi Sukmawati Lebih Serius dari Kasus Ahok
Ia menilai kasus dugaan penistaan agama oleh Sukmawati lebih serius dari kasus yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Mereka yang Marah dan Menggantung Sukmawati di Makassar..
Mereka menyayangkan putri Presiden Pertama tersebut justru membaca puisi yang jelas-jelas bisa memecah keutuhan NKRI. Replika Sukmawati diarak para mahasiswa dari Kabupaten Gowa ke Makassar. Aksi mereka sempat memacetkan jalan Pettarani, jalan Alauddin dan Jalan Urip Sumiharjo Makassar.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.