PBB Cegah Rencana Militer Myanmar Adakan Pemilu Baru

PBB sebut usul militer Myanmar, yang merebut kekuasaan pada Senin, 1 Februari 2021, untuk mengadakan pemilu baru "harus dicegah"
Panglima militer, Min Aung Hlaing, memegang kekuasaan di Myanmar pasca kudeta militer hari Senin, 1 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP).

Jakarta - Partai yang diketuai pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, menang telak pada pemilu November 2020. Ini dikatakan oleh seorang pejabat senior PBB kepada Dewan Keamanan, 2 Februari 2021. Jadi, ia melanjutkan, usul militer Myanmar, yang merebut kekuasaan pada Senin, 1 Februari 2021, untuk mengadakan pemilu baru "harus dicegah."

Utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, memberi pengarahan kepada dewan itu dalam pertemuan tertutup setelah tentara Myanmar menahan Suu Kyi dan pejabat lainnya sebagai tanggapan atas "kecurangan pemilu." Militer kemudian menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer, Min Aung Hlaing, memberlakukan keadaan darurat untuk satu tahun dan berjanji akan mengadakan pemilu baru.

jenderal minJendral Min Aung Hlaing (kiri) bersama pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi (Foto: dw.com/id - Reuters)

Dewan Keamanan PBB, dengan 15 negara anggota, sedang merundingkan kemungkinan pernyataan, yang dirancang Inggris, yang akan mengutuk kudeta tersebut, menuntut militer agar menegakkan aturan hukum dan hak asasi manusia, dan segera membebaskan mereka yang ditahan secara tidak sah, kata para diplomat. Pernyataan seperti itu harus disetujui dalam konsensus.

Menurut kutipan laporan rapat yang didapat kantor berita Reuters, Schraner Burgener mengatakan, "Deklarasi Pernyataan Darurat dan penangkapan pimpinan sipil adalah inkonstitusional dan illegal. Usul militer untuk menggelar pemilu lagi harus dicegah."

PBB, Senin, juga menyatakan kekhawatirannya bahwa kudeta di Myanmar akan memperburuk kondisi sekitar 600.000 Muslim Rohingya yang masih berada di negara itu (ka/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ironi Aung San Suu Kyi Sebagai Pejuang Demokrasi Myanmar
Aung San Suu Kyi, pejuang demokrasi Myanmar, memiliki komunitas global yang mendukungnya ketika dia menjadi tahanan politik belasan tahun
Ilusi Demokrasi di Myanmar Berakhir di Tangan Militer
Militer Myanmar lancarkan kudeta dan menahan pemimpin sipil, Aung San Suu Kyi, eksperimen demokrasi di Myanmar dengan sendirinya gagal
Kudeta Myanmar Tuduhan Pemilu Curang Ala Donald Trump
Militer Myanmar ambil alih kekuasaan dari sipil dengan alasan seperti yang dilakukan mantan Presiden Trump bahwa pemilu curang tanpa bukti
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.