Pawai Takbiran di Aceh Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman berharap pawai takbiran dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Aceh
Sebanyak 60 regu ikut membawa obor menyemarakkan malam takbiran di Banda Aceh. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Menurut Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, tradisi menyambut hari raya Idul Fitri dengan membawa obor akan menjadi sebuah event yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke Banda Aceh. Tradisi ini bukan hanya positif bagi syiar Islam tapi juga memiliki dampak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Mari kita kuatkan tekad membangun Banda Aceh lebih baik lagi. Kita bangun Banda Aceh dengan meningkatkan syiar Islam, menjadikan kota ini sebagai destinasi wisata religi dunia,” kata Aminullah.

Diketahui, Pawai takbir malam hari raya Idul Fitri 1440 H, Selasa 4 Juni 2019 kemarin berlangsung meriah di Banda Aceh. Sebanyak 60 regu ikut membawa obor menyemarakkan malam takbiran. Gemuruh suara takbir dari mobil-mobil hias membuat kegiatan ini menjadi lebih menarik dan memiliki kekhasan tersendiri.

Mulai start di depan Masjid Raya Baiturrahman, peserta pawai tampak semangat berjalan kaki mengikuti rute yang telah ditetapkan panitia. Ribuan warga kota antusias menyaksikan pawai ini, mereka berjejer disepanjang jalan yang dilewati peserta pawai.

Tampak juga sejumlah wisatawan asing menyaksikan dan ikut mengabadikan tradisi masyarakat Banda Aceh menyambut hari kemenangan.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang ikut melepas pawai takbir Idul Fitri 1440 H. Ia pun mengungkapkan tekadnya untuk membangun Banda Aceh lebih baik lagi, terutama dari sisi syiar Islam.

Aminullah juga mengaku yang menyaksikan pawai bukan hanya dari warga lokal, tapi juga warga asing, yakni wisatawan.

“Karena wisatawan asing pun hadir pada malam yang fitri ini untuk melihat langsung bagaimana warga Aceh merayakan hari fitri," katanya.

Berita terkait:

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi