Pawai Simpatik Pemuda Pancasila Berujung Bentrok di Bantul

Pawai Simpatik Pemuda Pancasila DIY berujung bentrok saat diserang di Bantul. Ironisnya kejadian ini bertepatan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Etalase kaca yang pecah usai bentrok Pemuda Pancasia di Bantul. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Yogyakarta - Pemuda Pancasila Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pawai simpatik dalam rangka HUT Pemuda Pancasila ke-61 dengan mengambil start Malioboro City, Jalan Solo, Rabu, 28 Oktober 2020. Namun saat melintasi Jalan Bantul, tepatnya di pertigaan Cepit, Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, rombongan diadang orang tidak dikenal.

Salah satu koordinator pawai simpatik PP DIY, Haris Setiawan mengatakan, rombongan pawai simpatik mendapatkan lemparan batu bertubi tubi dari arah pekarangan rumah di area tersebut. Akibatnya beberapa kendaraan milik anggota Pemuda Pancasila mengalami kerusakan parah dan beberapa anggota mendapatkan serangan.

Baca Juga:

Mengetahui belakang diserang, rombongan pawai yang berada di depan kemudian berbelok arah kembali membantu sebagian anggota yang mendapatkan serangan. Pemuda Pencasila yang secara jumlah memang banyak tersebut, kemudian membalas lemparan dengan batu. "Mereka menyerang kami dari arah tiga rumah, mereka bersembunyi di dalam. Namun kami kemudian membalas dengan lemparan batu," kata Haris.

Usai beberapa saat massa Pemuda Pancasila membalas lemparan, diketahui beberapa orang misterius lari kearah kali yang berada di belakang rumah. "Kami pun akhirnya melanjutkan pawai, namun beberapa saat datang dari kepolisian yang membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata," kata Haris.

Mereka menyerang kami dari arah tiga rumah, mereka bersembunyi di dalam. Namun kami kemudian membalas dengan lemparan batu.

Dalam insiden tersebut satu orang mengalami luka atas nama Indarto, 49 tahun yang mengalami luka di kepala yang terkena lemparan batu. Korban segera dibawa ke RS PKU Bantul untuk mendapat pertolongan. Selain itu, kepolisian juga menangkap enam orang untuk penyelidikan kejadian tersebut.

Baca Juga:

Sementara itu, Kapolres Bantul Ajun Komisrais Besar Polisi Wachyu Tri Budi mengaku sudah melakukan pengamanan di lokasi kejadian. Kemudian langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu olah tempat kejadian perkara maupun mengamankan lokasi.

Polisi juga mengamankan kendaraan yang terdiri dua mobil dan satu sepeda motor untuk diselidiki. "Enam orang yang diamankan. Untuk motif dari kasus penyerangan ini masih diselidiki," ungkapnya.

Dia mengimbau agar masyarakat Bantul tetap tenang. "Apalagi kondisi sedang menjelang Pilkada maka harus tetap tenang, tidak terpancing dan terprovokasi. Tetap percayakan penyelesaian kasus ini pada polisi yang akan berusaha semaksimal mungkin,” katanya.[]

Berita terkait
Polres Bantul Dalami Masalah Bentrok di Kasihan
Polres Bantul panggil empat saksi terkait bentrok di Kasihan Bantul
Tolak Omnibus Law, Buruh dan Polisi Bentrok di Tangerang
Bentrok terjadi antara massa buruh dengan anggota polisi di Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang.
Kelompok Anarko Dituding Picu Bentrokan Demo Omnibus Law
Kapolda Sulsel menuding aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU omnibus law di Makassar disusupi kelompok anarko.