Paus Tak Akan Lindungi Pendeta Pelaku Pedofilia

Paus Francis telah mengumumkan perubahan besar dalam cara gereja menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak atau pedofilia.
Paus Francis tidak akan memberikan toleransi kepada pendeta yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofilia). (Foto:guardian.com)

Jakarta - Paus Francis telah mengumumkan perubahan besar dalam cara gereja menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak atau pedofilia. Paus mencabut aturan kerahasiaan yang menjadi tameng bagi pendeta pedofilia.

Dua dokumen yang disebut rescriptum dikeluarkan oleh Paus mendukung praktik-praktik yang telah dilakukan di beberapa negara, khususnya AS, seperti melaporkan kecurigaan pelecehan seksual kepada otoritas sipil.

Dokumen itu menyebutkan praktik-praktik hukum gereja yang berlaku secara universal. Salah satu poinnya yakni gereja diminta proaktif melaporkan pedofilia atau kasus pelecehan seksual lainnya. "Ini merupakan keputusan penting," kata Uskup Agung Malta, Mgr Charles Scicluna dari Malta, penyelidik pelecehan seksual paling berpengalaman Vatikan, kepada Radio Vatikan seperti diberitakan dari theguardian.com, Kamis 19 Desember 2019.

Pencabutan kerahasiaan kepausan dalam penyelidikan pedofilia merupakan tuntutan utama oleh para pemimpin gereja. Termasuk Scicluna dan kardinal Jerman Reinhard Marx, pada pertemuan puncak tentang pelecehan seksual yang diadakan di Vatikan pada bulan Februari.

Untitled-3-ilustrasi-pedofilia-okeIlustrasi. (Gambar: Ist)

Mereka berpendapat bahwa kerahasiaan dalam kasus pedofilia anak sudah ketinggalan zaman dan bahwa beberapa pejabat gereja bersembunyi di baliknya alih-alih bekerja sama dengan pihak berwenang. Scicluna mengatakan ketentuan baru ini membuka cara untuk berkomunikasi dengan para korban dan bekerja sama dengan negara.

"Yurisdiksi tertentu akan dengan mudah mengutip rahasia kepausan ... untuk mengatakan bahwa mereka tidak bisa, dan bahwa mereka tidak berwenang untuk berbagi informasi dengan otoritas negara atau korban," kata Scicluna. "Sekarang rintangan itu, telah diangkat, dan rahasia kepausan tidak lagi menjadi alasan," ucap Scicluna lagi.

Dokumen itu juga menyebutkan eksploitas anak dengan memposting foto yang melanggar etika moral untuk tujuan kepuasan seksual. Kepausan tak mentelorir gereja yang membiarkan oknum pendeta melakukan pelecehan seksual terhadap anak dengan menggunakan teknologi apa pun.

Tahun lalu, pengadilan Vatikan menjatuhkan vonis kepada seorang pendeta Katolik lima tahun penjara karena terbukti menyimpan foto pelecehan seksual anak-anak ketika ia menetap di Amerika Serikat (AS) sebagai diplomat. Pada Selasa lalu, paus menerima pengunduran Uskup Agung Luigi Ventura, duta besar Tahta Suci untuk Prancis, yang telah dituduh melakukan pelecehan seksual.

Gereja Katolik telah menghadapi banyak skandal pedofilia dan pelecehan seksual lain oleh pendeta di seluruh dunia dalam 20 tahun terakhir. Paus Francis berjanji tak akan memberikan toleransi kepada pendeta-pendeta yang melakukan kejahatan seksual tapi selamat dari tuduhan karena mendapat perlindungan dari uskup.[]

Baca Juga:

Pelaku Pedofilia Tewas Ditikam di Penjara

Pelaku Pedofilia Bersembunyi di Balik Keramahan

Berita terkait
Cara Melindungi Anak dari Pedofilia
Psikolog Klinis dari Personal Growth Veronica Adesla mengatakan Pedofilia mengalami gangguan kepribadian antisosial.
Kasus Pesta Seks Guru, Pedofilia Mengintai Anak Sekolah
Tiga oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Serang, Banten melakukan pesta seks dengan tiga siswi.
Modus Dua Ribu, Pedofilia Cabuli Bocah
Modus dua ribu, pedofilia cabuli bocah. "Korban berinisial CH (8). Pelaku selesai melaksanakan aksinya memberi korban uang Rp 2.000,” kata Maulana J Karepesina.