Paus Fransiskus Sebut Buang Plastik ke Laut Adalah Kriminal

Dalam sebuah wawancara televisi, 6 Januari 2022, Paus Fransiskus menyebut membuang plastik di saluran air adalah “kriminal”
Dalam siaran televisi, Paus Fransiskus membahas soal pelestarian lingkungan, seruan berhenti membeli senjata, hingga masalah migran di Uni Eropa (Foto: dw.com/id)

Jakarta – Dalam sebuah wawancara televisi pada Minggu, 6 Januari 2022, Paus Fransiskus menyebut membuang plastik di saluran air adalah “kriminal” dan harus diakhiri jika umat manusia ingin menyelamatkan Bumi untuk generasi mendatang.

Dalam sebuah wawancara selama satu jam di RAI's Channel 3, Paus Fransiskus mengulangi beberapa tema utama kepausannya, dengan mengutuk pengeluaran berlebihan untuk persenjataan, membela hak-hak migran, dan mengutuk kekakuan ideologis oleh kaum konservatif di gereja.

Fransiskus yang menjadikan pelestarian lingkungan sebagai landasan kepausannya, menceritakan bagaimana para nelayan Italia datang kepadanya dan mereka mengaku menemukan berton-ton plastik di Laut Adriatik. Di lain kesempatan, jumlah sampahnya dua kali lebih banyak dan para nelayan secara sukarela melakukan pembersihan.

"Membuang plastik ke laut adalah kriminal. Itu membunuh keanekaragaman hayati, membunuh Bumi, membunuh segalanya,” katanya.

"Menjaga ciptaan adalah pendidikan (proses) di mana kita harus terlibat,” katanya, mengutip sebuah lagu milik penyanyi Brasil Roberto Carlos, di mana seorang anak bertanya kepada ayahnya mengapa "sungai tidak lagi bernyanyi” dan sang ayah menjawab bahwa "kita menyelesaikannya.”

Saat ditanya tentang selera musiknya, Francis yang pada bulan lalu berkunjung ke toko kaset mengaku dia sangat menyukai musik klasik dan tango.

Ditanya apakah dia menari tango, sebagai seorang pemuda di negara asalnya Argentina, Francis (85) menyebut, "A porteño yang tidak menari tango bukanlah porteño”. Porteño adalah nama Spanyol untuk penduduk Buenos Aires, kota kelahirannya.

Paus Fransiskus di pulua lesbos yunaniPaus Fransiskus (dua dari kanan) berbicara dengan para pengungsi di Pusat Penerimaan dan Identifikasi (RIC) di Mytilene di Pulau Lesbos, Yunani, 5 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com - Andreas SOLARO / AFP)

1. Jawaban Paus tentang perang

Menanggapi pertanyaan tentang perang, Paus Fransiskus berkata : "Pikirkan tentang itu. Jika kita berhenti membuat senjata selama satu tahun, kita dapat memberi makan dan mendidik seluruh dunia. Kita telah terbiasa dengan perang. Ini sulit, tetapi itulah kenyataannya.”

Francis tidak merinci sumber statistik yang dia kutip, tetapi di masa lalu dia telah menyerukan larangan total senjata nuklir, dengan mengatakan bahwa kepemilikan mereka untuk pencegahan saja tidak bermoral. Dia juga telah menyerukan agar pengeluaran persenjataan dialihkan untuk penelitian dan membantu yang paling membutuhkan, demi mencegah pandemi di masa depan.

biden bersama jill dengan paus di vatikanPresiden AS, Joe Biden, dan ibu negara Jill Biden (kiri) berjalan bersama Paus Fransiskus di Vatikan, 29 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

2. Seruan untuk menangani migran

Paus Fransiskus kembali meminta Uni Eropa untuk mendistribusikan migran yang mencapai Italia dan Spanyol dari Afrika Utara ke semua negara Uni Eropa agar tidak menimbulkan ketegangan sosial yang berlebihan di beberapa negara.

Wawancara dengan pembawa acara program Minggu populer Che Tempo Che Fa (Seperti Apa Cuacanya?) dilakukan melalui tautan satelit dari studio RAI di Milan di kediaman Santa Marta, Vatikan, tempat Paus tinggal.

Fransiskus telah menghindari apartemen kepausan yang luas, tetapi terisolasi di Istana Apostolik Vatikan yang digunakan oleh para pendahulunya. Dia tinggal di suite sederhana di Santa Marta, di mana dia biasanya makan di area umum dan naik lift sendiri.

Alasan Francis tinggal di sana karena dia merasa "bukan orang suci” seperti para pendahulunya dan perlu berada di sebanyak mungkin orang. Seraya menambahkan, jika dia punya "sedikit, tapi nyata” teman [rw/ha (Reuters)]/dw.com/id. []

Paus Fransiskus Hanya Berkaca di Hilir Eksodus Pengungsi

Paus Fransiskus Berikan Harapan Bagi Imigran di Kamp Lesbos Yunani

Umat Katolik Hongaria Bersiap Sambut Paus Fransiskus

Paus Sampaikan Kekhawatiran Luar Biasa Atas Situasi di Afghanistan

Berita terkait
Paus Fransiskus Hanya Berkaca di Hilir Eksodus Pengungsi
Paus Fransiskus menyasar negara-negara yang menolak pengungsi dengan jargon moral “bak pemadam kebakaran” dan hanya bicara di hilir
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.