Makassar - Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Abd Rahman Bando memecat konsultan politiknya setelah meme hasil survey elektabilitas mereka beredar di media sosial.
Pemecatan ini dilakukan lantaran Eep Syaifullah yang merupakan CEO PolMark tidak mengakui hasil survey yang dilakukan untuk memenangkan pasangan bakal calon, Appi-Rahman Bando di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Makassar tahun 2020.
Hasil survey pasangan Appi-Rahman menunjukkan angka mencapai 31,7 persen dibandingkan tiga pasangan lainnya, yakni, Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda (Dilan), Irman Yasin Limpo- Andi Zunnun (IMUN), dan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati (ADAMA).
Dia menyangkal seolah-olah PolMark melakukan riset untuk pasangan Appi Rahman di Pilkada Makassar.
Sedangkan, PolMark sendiri telah memiliki kontrak untuk memenangkan pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Appi-Rahman Bando di Pilkada serentak tahun 2020.
Juru bicara Tim Appi-Rahman Bando, Fadli Noor meminta kepada konsultan politik PolMark untuk berperilaku profesional dalam menjalankan kerja-kerjanya untuk memenangkan Appi Rahman Bando.
"Dia menyangkal seolah-olah PolMark melakukan riset untuk pasangan Appi Rahman di Pilkada Makassar. Dan mengingkari meme yang viral beberapa hari lalu," kata Fadli Noor, Selasa 15 September 2020.
Fadli Noor menyebutkan, PolMark menjadi konsultan politik pasangan Appi Rahman sejak 19 Agustus lalu. Bahkan, telah memaparkan juga hasil risetnya pada bulan yang sama.
"Angka-angka yang kemudian muncul lalu viral, itu sama persis dengan hasil riset yang disampaikan kepada kami. Makanya kami sangat menyayangkan, namun pihak PolMark membantah hal tersebut," ungkapnya.
Tim Appi Rahman melihat bahwa PolMark berusaha mengingkari hasil riset yang mereka keluarkan sendiri.
"Disini kami melihat tidak ada integritas yang ditunjukkan oleh pihak PolMark. Sehingga kami melihat bahwa PolMark tidak layak berada di dinamika Pilkada Makassar dengan memecat Eep dan mengusir PolMark dari Makassar," tegasnya. []