Samosir - Bupati Samosir Rapidin Simbolon meminta para perantau dari luar Samosir tidak pulang merayakan paskah, demi mencegah penularan Covid-19.
Hal ini disampaikan Rapidin di sela peletakan batu pertama pembangunan asrama RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan pada Rabu, 8 April 2020.
Kita menjaga Samosir supaya jangan masuk zona merah, untuk meghindari penularan Covid-19 ini
"Kami mohon saudara-saudara para perantau tidak usah dulu pulang. Kami mohon dengan segala hormat supaya kita semua merasa nyaman dan percaya diri," ujar Rapidin.
Menurutnya, untuk ziarah paskah atau perenungan wafatnya Isa Almasih pada Jumat Agung diharapkan para anak rantau bisa melaksanakannya di tempat masing-masing.
"Karena saat ini kita menjaga Samosir supaya jangan masuk zona merah, untuk meghindari penularan Covid-19 ini," katanya.
Menyikapi pencegahan penularan Covid-19, gugus tugas terus melakukan pelarangan kepada warga yang datang ke Samosir tanpa tujuan yang jelas.
Pada Sabtu, 4 April 2020 lalu bahkan petugas menyuruh pulang puluhan orang dari Pelabuhan Tomok, Simanindo yang hendak ke Samosir dengan tujuan berwisata.
"Kejadiannya pukul 16.00 WIB. Ada dua rombongan dari luar daerah Samosir datang melalui jalur danau Ajibata-Tomok, yaitu rombongan anak muda dari Kisaran dan Pematangsiantar dengan tujuan yang tidak jelas," ujar Rapidin saat itu.
Rombongan berjumlah 21 orang ini dicegat petugas gugus tugas dan aparat keamanan dari pintu masuk Pelabuhan Ajibata-Tomok
"Karena alasan yang tidak jelas, aparat keamanan terpaksa harus memulangkan mereka demi menjaga Samosir agar tetap aman dari Covid-19," terang Rapidin.
Kepala Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Samosir Inspektur Polisi Satu M Syafii membenarkan pemulangan puluhan rombongan anak muda tersebut.
"Berdasarkan keterangan anggota dan atas koordinasi Pak Bupati Samosir yang kebetulan ada di sana meminta kami dari polisi dan TNI untuk memulangkan puluhan orang tersebut," ujar Syafii.[]