Pasien Suspek Corona asal Sibolga Meninggal di Medan

Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kota Sibolga meninggal dunia di Rumah Sakit Martha Friska Medan.
Kepala Dinas Kesehatan Sibolga, Firmansyah Hulu didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sibolga, Binner Lumban Gaol dalam konferensi pers di Aula Kantor Wali Kota, Kamis 30 April 2020. (Foto: Tagar/Dody Irwansyah)

Sibolga - Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kota Sibolga meninggal dunia di Rumah Sakit Martha Friska Medan, Sumatera Utara pada Rabu, 29 April 2020 pukul 18.20 WIB.

Hal ini dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan Sibolga, Firmansyah Hulu didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sibolga, Binner Lumban Gaol dalam konferensi pers di Aula Kantor Wali Kota Sibolga, Kamis, 30 April 2020.

Firmansyah menjelaskan, pada Selasa, 28 April 2020 pukul 12.00 WIB, pasien berinisial BUL, 39 tahun, warga Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga, dirujuk ke Rumah Sakit Metta Medika dengan keluhan sesak nafas.

Atas keluhan tersebut, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh oleh dokter radiologi. Hasilnya, pasien dinyatakan memiliki riwayat penyakit tuberculosis (TBC) paru.

“Sekira pukul 17.00 WIB, dilakukan rapid test dan ternyata memang hasilnya reaktif. Atas dasar ini, untuk pemeriksaan mendalam, pasien dirujuk ke RS Martha Friska Medan pada Selasa malam itu juga,” kata Firmansyah.

Pasien dinyatakan meninggal dunia Rabu, 29 April 2020 pukul 18.20 WIB, dan dilakukan pemakaman sesuai protokol Covid-19 di kawasan pemakaman Simalingkar, Medan.

Kita akan memantau ibunya yang kontak langsung, sudah kita rapid test dan hasilnya negatif

Lanjut Firmansyah, pihaknya langsung melakukan tracing (melacak) warga baik keluarga, dan tenaga medis yang sempat kontak dengan pasien.

“Keluarga yang kontak dengan almarhum ini sembilan orang dan sudah isolasi mandiri sekarang, dan akan kita pantau terus. Tenaga kesehatan kita juga isolasi mandiri, dari hasil tracing kita, tenaga kesehatan tujuh orang, sehingga total keseluruhan ada 16 orang,” ucapnya.

Firmansyah mengaku, pasien belum sempat menjalani pemeriksaan swab akibat kehabisan viral transport media (VTM) untuk mendeteksi Covid-19.

Untuk mengetahui pasien positif covid, pihaknya akan memantau keluarga yang kontak erat dengan pasien dan melakukan rapid test.

“Tetapi masih ada harapan, kita akan memantau ibunya yang kontak langsung, sudah kita rapid test dan hasilnya negatif, ini akan kita lanjutkan kembali minimal 7-10 hari ke depan di rapid test lagi,” katanya.

Binner Lumban Gaol berharap kondisi corona virus disease (Covid-19) di Kota Sibolga dapat selesai. "Harapan kita Sibolga tetap aman,” pungkasnya.[]

Berita terkait
9 Penumpang Kapal dari Nias Ditahan di Sibolga
Guna mencegah penyebaran Covid-19, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sibolga mengamankan sembilan orang penumpang kapal.
KSOP Sibolga Larang Kapal Laut Mengangkut Pemudik
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara, melarang sementara transportasi laut mengangkut pemudik.
H-1 Ramadan, Harga Daging di Sibolga Melonjak
Menjelang bulan puasa Ramadan harga daging di Kota Sibolga mengalami kenaikan. Sementara stok beras di Bulog aman.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.