Pasien Sembuh Covid-19: Jatim Tambah Dua, Bali Satu

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Jatim mencapai 21,16 persen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi dirut RSUD dr Soetomo Surabaya Dr Joni Wahyuhadi saat update Covid-19 di Gedung Grahadi Surabaya, Senin, 6 April 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Penanganan terhadap pasien Covid-19 atau virus corona di Provinsi Jawa Timur dan Bali terus menunjukkan peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan selalu bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan berdasarkan data Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Timur tercatat ada dua pasien positif dinyatakan sembuh. dengan bertambahnya dua pasien sembuh, total hingga Senin, 6 April 2020 ada 40 pasien dinyatakan sembuh.

Tapi dari tiga orang itu ternyata satu nama pasien sudah terdata di tanggal 3 April, sehingga hari ini tambah dua menjadi 189.

"Jadi alhamdulillah, kesembuhan dari pasien Covid-19 di Jawa Timur pada hari ini sudah mencapai 21,16 persen," ujarnya saat jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya, Senin, 6 April 2020.

Bertambahnya jumlah pasien sembuh, tetapi disaat bersamaan jumlah pasien positif Covid-19 bertambah dua orang. Khofifah mengatakan dirinya mendapat informasi dari Jakarta bahwa di Jatim ada tambahan tiga pasien terkonfirmasi positif. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata pasien satu sudah dimasukkan data 3 April 2020.

"Tapi dari tiga orang itu ternyata satu nama pasien sudah terdata di tanggal 3 April, sehingga hari ini tambah dua menjadi 189," ujar Khofifah.

Dua pasien positif yang masuk data per hari ini hingga pukul 16.00 Wib, berasal dari Malang dan dari Trenggalek. Dengan begitu, Trenggalek dinyatakan zona merah.

"Berarti sudah 24 dari 38 kabupaten/kota di Jatim yang terjangkit Covid-19," ucapnya.

Khofifah mengalkulasi jumlah pasien positif masih dirawat di rumah sakit tinggal 135 orang. Mengingat 40 pasien dinyatakan sembuh dan 14 lainnya meninggal dunia. Sementara Pasien Dengan Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 985 orang.

Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama itu tidak memungkiri setidaknya ada 4,8 persen PDP meninggal dunia dari angka tersebut. Sedangkan sisanya, sekitar 300 orang dinyatakan sembuh. Sementara sisanya ada PDP sudah sembuh, namun masih dalam pengawasan yakni 669 orang.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 10.929 orang. Dari jumlah itu yang masih dalam pantauan ada 7.872 orang, sehingga sudah tidak lagi dalam pantauan 3.100 pasien.

"ODP di Jawa Timur juga ada yang meninggal. Tapi angkanya tidak besar, hanya 0,07 persen atau delapan orang," tuturnya.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali, Dewa Made Indra mengungkapkan terdapat satu pasien di Provinsi Bali dinyatakan sembuh. Dengan bertambahnya satu orang pasien sembuh, total terdapat 19 orang.

"Ada sembuh satu orang, maknanya adalah terinfeksi virus ini bisa sembuh jadi tidak selalu meninggal. Untuk itu, jika kita disiplin menjaga kesehatan dan arahan pemerintah maka kuncinya disiplin," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Dewa sampai dengan saat ini kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 199 orang dengan adanya penambahan 11 orang terdiri 9 WNI dan 2 WNA.

"Sembilan orang WNI ini terdiri dari enam orang yg baru datang dari luar negeri dan dua orang baru pulang dari Jakarta serta satu orang dari kontak lokal," jelas Dewa Indra.

Sedangkan dari 199 sampel yang telah diuji, telah keluar hasil sampel 184 orang yaitu 141 orang negatif, 43 orang positif dengan penambahan delapan orang positif adalah WNI.

Dari tambahan delapan orang positif ini, enam orang merupakan Imported Case atau kasus dibawa dari luar Bali dan dua orang transmisi lokal yaitu terjadi perpindahan penyakit dari orang positif yang ada di Bali ke orang lain.

"Kalau tidak ingin bertambah makanya disiplin. Imported case dua orang, ini tentu bahan evaluasi dari gugus tugas atau satuan tugas untuk memperketat pintu kita di Bali," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga menjelaskan bahwa Gubernur Bali membentuk tim khusus penanganan dampak dan pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Tim khusus ini diketuai langsung Wakil Gubernur Bali.

Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 274/01-C/HK/2020 tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat Covid19 di Provinsi Bali. []

Berita terkait
Pemkot Surabaya Tunggu Pemprov Jatim Terapkan PSBB
Pemkot Surabaya masih melakukan kajian dan analisa dampak sosial ekonomi masyarakat jika menerapkan PSBB di Surabaya.
Bantuan Terdampak Corona di Malang Tunggu Validasi
Pemkot Malang masih melakukan validasi data terhadap masyarakat terdampak sosial ekonomi sebelum menyalurkan bantuan akibat pandemi virus corona.
Jember Fashion Carnaval Resmi Ditunda Dampak Corona
Panitia Jember Fashion Carnaval mempertimbangkan risiko virus corona sehingga tidak menggelar ajang fashion terbesar di Indonesia.
0
Anak Idap Lumpuh Otak, Sang Ibu Perjuangkan Ganja Medis Legal di CFD
Seorang Ibu Viral setelah melakukan aksinya dalam berjuang melegalkan Ganja Medis di Indonesia demi anaknya yang mengidap lumpuh otak.