Pasien Sembuh Covid-19 di Sumut Bertambah 8 Orang

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selain mencatat 8 pasien sembuh, juga ada tambahan 6 pasien kasus baru Covid-19 di Sumut.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah.(Foto: Istimewa/Tagar)

Medan - Jumlah pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh di Provinsi Sumatera Utara terus bertambah. Untuk hari ini, Minggu, 26 April 2020 setidaknya ada delapan pasien Covid-19 sebelumnya dirawat di rumah sakit rujukan di Sumatera Utara

Juru bicara tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah mengaku bersyukur terus bertambahnya pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Hari ini jumlah PDP meningkat sebanyak 6 orang dan positif PCR juga bertambah 6 orang.

"Alhamdulillah pasien sembuh bertambah 8 orang. Awalnya 25 dan sekarang menjadi 33 orang. Sebelumnya mereka dinyatakan positif Covid-19, mereka sembuh berkat adanya usaha tim medis sebagai garda terdepan memberikan perawatan dan meningkatnya imunitas tubuh pasien, sehingga mampu melawan virus ini," ujarnya kepada wartawan, Minggu, 26 April 2020.

Sedangkan pasien yang meninggal dunia, Aris mengaku tidak ada perubahan. Tercatat hingga saat ini total masih 12 orang meninggal dunia karena Covid-19. Selain it, Pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumatera Utara meningkat dari 144 menjadi 150 orang. 

Sedangkan dinyatakan Positif Covid-19 melalui PCR juga meningkat, dari 105 menjadi 111 orang. Mereka telah dirawat dirumah sakit telah ditunjuk.

"Hari ini jumlah PDP meningkat sebanyak 6 orang dan positif PCR juga bertambah 6 orang. Kita tidak henti dan tidak bosan untuk mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi aturan yang diterapkan oleh pemerintah," ucapnya.

Dengan meningkatnya jumlah PDP dan positif Covid-19 di Sumatera Utara, kata dia, berarti masih ada masyarakat belum menerapkan imbauan pemerintah. Untuk itu, dirinya menegaskan agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan terapkan social distancing serta jauhi kerumunan.

Selain itu, untuk hasil Rapid Test atau tes cepat, Aris mengaku belum ada penambahan.

"Rapid test sifatnya hanya membantu diagnosis orang yang memiliki riwayat perjalanan keluar daerah, terutama daerah penularan tinggi. Jika hasil suatu pasien itu positif berdasarkan alat ini (rapid test), maka akan dilanjutkan dengan tahapan pengambilan sampel PCR," kata dia.

Dengan PCR maka dapat dipastikan suatu pasien menderita Covid 19 atau tidak. Menurut Aris, Covid 19 merupakan penyakit menular, dari yang sakit kepada sehat dan menular melalui droplet atau air ludah. Masyarakat diminta untuk tetap menjaga kesehatan.

"Wabah itu tersebar pada saat penderita berbicara, batuk, bersin dan keluarlah percikan kecil dari hidung dan mulut, itulah yang bisa menularkan penyakit ini. Untuk itulah, selalu waspada, pastikan agar kita tidak tertular dan tidak juga menularkan," tutur Aris. []

Berita terkait
Suspek Covid-19, Seorang Dosen di Medan Meninggal
Dosen Politeknik Negeri Medan, Sumatera Utara, meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Ramadan Pertama, Harga Kebutuhan Pokok di Medan Naik
Memasuki bulan suci Ramadan di Kota Medan, harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan.
Minta Sembako ke Perusahaan, Dewan di Medan Diadukan
Anggota DPRD Kota Medan dilaporkan ke BKD terkait tindakannya menyurati perusahaan untuk meminta partisipasi bantuan sembako.