Banda Aceh - Pasien positif C-19 di Aceh nyaris mencapai 2000 kasus. Penambahan 61 kasus terjadi pada Sabtu, 5 September 2020, sehingga total pasien C-19 di Bumi Serambi Mekkah menjadi menjadi 1944 kasus.
Data di website Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Sabtu, 5 September 2020 pukul 15.24 WIB menunjukkan, dari 1944 kasus positif, 1168 di antara masih menjalani isolasi atau perawatan di berbagai rumah sakit di Aceh.
Sementara 700 orang dinyatakan sembuh dan dan 76 meninggal dunia. Jumlah tambahan pasien positif tersebut tersebar di sejumlah daerah di provinsi berjuluk Tanah Rencong ini.
Data Dinas Kesehatan juga menyebutkan, penambahan paling banyak kasus positif terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, yakni 19 kasus, lalu Simeulue 11 kasus. Selanjutnya, Aceh Barat Daya (Abdya) bertambah 6 kasus.
Sosialisasi pemakaian masker dilakukan secara dramatis dan masif supaya kesadaran pemakaian masker itu pun menjadi masif di seluruh Aceh.
Sedangkan Kota Banda Aceh dan Aceh Tamiang masing-masing menyumbang 5 kasus. Kemudian, Aceh Barat dan Nagan Raya masing-masing menyumbang 4 kasus. Lalu, Aceh Besar bertambah sebanyak 3 kasus.
Sementara Kabupaten Pidie bertambah 2 kasus, Aceh Timur dan Bireuen masing-masing bertambah 1 kasus. Sedangkan PDP saat ini berjumlah sebanyak 275 orang. Rinciannya adalah 31 orang masih dalam perawatan, 229 sembuh, dan 15 meninggal dunia.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan C-19 Aceh, Saifullah Abdulgani menjelaskan, melonjaknya kasus-kasus baru belakangan ini karena proses tracing terus dilakukan di kabupaten/kota.
Kata Saifullah, setiap satu orang C-19 yang ditracing ditemukan dua atau tiga kasus baru yang merupakan kontak eratnya. Mereka ikut terinfeksi karena kontak erat, tinggal serumah, satu ruangan kerja, dan tidak memakai masker.
“Sosialisasi pemakaian masker dilakukan secara dramatis dan masif supaya kesadaran pemakaian masker itu pun menjadi masif di seluruh Aceh,” ujar Saifullah dalam keterangannya, Jumat, 5 September 2020.
Ia menjelaskan, kasus-kasus baru C-19 akan terus bertambah bila belum tumbuh kesadaran bersama, bahwa C-19 bisa dilawan dengan cara sangat sederhana. Menurunya, virus ini tak leluasa menular apabila semua orang disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Semua harus disiplin, seperti mencuci tangan dengan sabun, tidak berkerumun, menjaga jarak antarsesama, dan memakai masker seperti pakaian yang wajib dikenakan sehari-hari,” ujarnya. []
Baca juga:
- Lagi, Pasien C-19 Meninggal di RSUCM Aceh
- C-19 di Aceh Tinggi, Komnas HAM Usulkan PSBB
- Daerah Zona Merah C-19 di Aceh