Pasien Corona di Yogyakarta 90 Persen Tanpa Gejala

Mayoritas pasien corona di Yogyakarta kategori tanpa gejala atau OTG. Mereka tertular transmisi lokal atau pelaku perjalanan.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kepatihan pada Selasa, 22 Juli 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakata - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan mayoritas pasien yang terjangkit Covid-19 di DIY merupakan orang tanpa gejala (OTG). Data per 21 Juli, jumlah pasien corona di DIY sebanyak 122 orang. Dari jumlah itu, sekitar 80 sampai 90 persen termasuk kategori OTG yang tertular karena transmisi lokal maupun pelaku perjalanan.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, masih adanya transmisi lokal dilihat dari jumlah lonjakan kasus positif sebanyak 28 orang pada 21 Juli 2020 kemarin. Selain itu, di Yogyakarta selalu mendapat kasus impor Covid-19. "Kasus impor berasal dari pelaku perjalanan yang datang dari luar Yogyakarta,” jelas dia saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 22 Juli 2020.

Berty menyebut, OTG yang terpapar Covid-19 lalu terdeteksi tidak melalui pelayanan kesehatan yang sudah tersedia. OTG terdeteksi positif Covid-19 karena tes usap massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota di DIY. “OTG tidak memeriksakan diri ke rumah sakit karena tidak merasakan apa-apa,” katanya.

Dengan demikian, banyak OTG di masyarakat namun masih ada yang belum terdeteksi. Secara kajian epidemiologis pun masih ada penularan Covid-19 di Yogyakarta.

Di Gunungkidul kemarin ada pelaku perjalanan yang datang dari Kabupaten Sidorajo, Jawa Timur, maka kami lakukan swab.

Untuk para pelaku perjalanan, menurutnya, petugas puskesmas di tempat dia tinggal akan melakukan wawancara mendalam. Kriteria wawancaranya meliputi dia berasal dari mana serta ke Yogyakarta menggunakan moda transportasi apa. Jika masuk kategori risiko tinggi maka akan dilakukan tes swab. “Di Gunungkidul kemarin ada pelaku perjalanan yang datang dari Kabupaten Sidorajo, Jawa Timur, maka kami lakukan swab,” ujarnya.

Sekretaris daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyatakan, peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di Yogyakarta tidak terlepas dari aktivitas masyarakat yang mulai berjalan seperti biasa. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19, perlu melakukan swab secara massal. “Tujuannya untuk mengetahui orang yang datang maupun pergi terpapar Covid-19 atau tidak,” katanya. []

Berita terkait
Corona Yogyakarta Melejit, Sehari 28 Pasien, 1 Wafat
Dalam sehari Yogyakarta bertambah 28 kasus baru corona. Dari jumlah 23 dari Bantul dan empat dari Sleman, satu di antaranya meninggal dunia.
Data Sebaran Pasien Corona Tiap Kecamatan di Bantul
Bantul menjadi kabupaten tertinggi jumlah pasien corona di Provinsi DIY. Berikut data sebaran pasien tiap kecamatan di Bumi Projotamansari.
Alasan Kasus Corona Potensi Meningkat di Yogyakarta
Gugus Tugas Covid-19 DIY menyebut kasus corona berpotensi meningkat seiring aktivitas masyarakat mulai normal.