Pasca Operasi, Nyak Sandang Kembali Membaca Al-Qur'an

"Alhamdulillah salah satu impian beliau kini terwujud, impian untuk bisa kembali membaca Al-Qur'an," ucap Adi, relawan Aksi Cepat Tanggap Aceh.
Penyumbang pembeli pesawat pertama Indonesia, Nyak Sandang (di kursi roda) usai menjalani operasi katarak di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (28/3). (Ist/fzi)

Jakarta, (Tagar 29/3/2018) – Penyumbang pesawat pertama Indonesia, Nyak Sandang akhirnya bisa kembali melihat pasca menjalani operasi katarak, Rabu (28/3).

Humas ACT Aceh, Rahmat Aulia yang mendampingi Nyak Sandang saat dihubungi di Banda Aceh, Rabu (28/3) malam mengatakan operasi dimulai pada pukul 08.30 WIB pagi dengan memakan waktu lebih kurang 30 menit.

Kata Rahmat, seperti yang disampaikan dr. Tjahjono Gondhowiardjo selaku yang melakukan tindakan operasi mengatakan operasi ini tergolong operasi yang sulit karena faktor usia pasien dan selaput katarak yang sudah mengeras.

"Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar, sebelum operasi, jarak pandang pasien sekitar 20 cm, pasca operasi penglihatan pasien sudah mencapai satu meter. Memang ada sedikit kesulitan ketika proses penyedotan selaput karena selaputnya sudah mengeras," kata dr. Tjahjono Gondhowiardjo.

Dalam melakukan operasi, Dr. Tjahjono tidak sendiri. Beliau ditemani oleh dr. Subandono Bambang Indrasto, SpM, MM yang merupakan kepala departemen mata di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta.

Dokter Bambang mengatakan teknik operasi yang dilakukan pada Nyak Sandang adalah dengan menyedot selaput katarak menggunakan pipa, atau masyarakat mengenalnya dengan istilah laser. Setelah semua selaput katarak tersedot, dimasukkan lensa baru yang akan mengembang dengan sendirinya begitu selesai dimasukkan.

Kata dia, dokter yang melakukan tindakan operasi adalah Dr. Tjahjono yang merupakan dokter di RS Cm dan juga sebagai tim dokter kepresidenan.

"Kami kerja sama untuk melakukan operasi mata Nyak Sandang," katanya.

Masa penyembuhan ini akan memakan waktu sekitar tiga hari. Selanjutnya kemungkinan pasien sudah bisa kembali ke rumah. Ada beberapa pantangan yang tidak boleh pasien lakukan seperti mengejan ketika Buang Air Besar, atau mengucek-ngucek mata. Semua pantangan ini sudah kita sampaikan ke keluarga pasien.

"Kami doakan Nyak Sandang yang sudah membantu banyak negeri ini, terus sehat dan matanya bisa segera pulih total.” ujar dr. Subandono Bambang Indrasto.

Pihak keluarga juga menyampaikan banyak ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang selama ini sudah banyak membantu Nyak Sandang. Dimulai dari Nyak Sandang di Aceh hingga saat ini.

"Kami dari pihak keluarga menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang selama ini sudah membantu banyak Nyak Sandang dimulai dari Aceh hingga detik ini," katanya.

Selain itu juga kepada Presiden RI, Jokowi. Kini Nyak Sandang sudah kembali bisa melihat.

"Alhamdulillah salah satu impian beliau kini terwujud, impian untuk bisa kembali membaca Al-Qur'an." ucap Adi, relawan Aksi Cepat Tanggap Aceh yang selama ini mendampingi Nyak Sandang. (fzi)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.