Pasar Tanah Abang Jakarta Tutup Hingga 5 April 2020

Pasar Tanah Abang Jakarta ditutup sementara hingga 5 April 2020 untuk mencegah meluasnya penularan virus corona atau Covid-19.
Pengunjung memadati "Skybridge" Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu 4 Mei 2019. Warga Jakarta dan sekitarnya sudah mulai memadati kawasan tersebut untuk berbelanja perlengkapan dan kebutuhan menyambut bulan Ramadan. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Jakarta - Pasar Tanah Abang Jakarta ditutup sementara untuk mencegah meluasnya penularan virus corona atau Covid-19. Hanya kawasan Blok G yang diperbolehkan buka dan pedagang pangan yang diizinkan berjualan.

"Penutupan dilakukan besok pertanggal 27 Maret-5 April mendatang. Seluruh aktivitas perdagangan di pasar tersebut kita liburkan sementara,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin, Jakarta, Kamis 26 Maret 2020.

Menjelang bulan Ramadan memang menjadi waktu yang sangat penting bagi pedagang berjualan.

Arief mengaku manajemen Pasar Jaya berkomunikasi dengan para pedagang sebelum mengeluarkan putusan ini. Lewat komunikasi dan sosialisasi itu, kata Arief, manajemen dan pedagang bersepakat menutup pasar.

"Kita sampaikan beberapa hal untuk adanya pengertian bersama di antara para pedagang dan juga manajemen, untuk ini baik pedagang dan manajemen sepakat untuk menutup bersama area pasar hingga batas waktu tersebut," katanya.

Ramadan di Tanah AbangCalon pembeli memilih sajadah di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis 2 Mei 2019. Menurut sejumlah pedagang, penjualan busana muslim menjelang bulan suci Ramadan dengan kisaran harga Rp 30.000 sampai Rp 700.000 per helai mengalami kenaikan 30 hingga 40 persen dibanding bulan sebelumnya. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Arief memahami hari-hari ini merupakan momen penting bagi pedagang. Pasalnya, kurang lebih sebulan lagi bulan Ramadan tiba. Jelang bulan puasa, pengunjung Tanah Abang tidak hanya berdatangan dari berbagai wilayah termasuk luar negeri.

"Menjelang bulan Ramadan memang menjadi waktu yang sangat penting bagi pedagang berjualan, karena penjualan barang dagangan mereka cukup banyak daripada di hari biasanya," ujarnya.

Namun setelah sosialisasi, Arief mengatakan para pedagang akhirnya memahami situasi. 

Dalam kesempatan berbeda, Gubernur DKI Anies Baswedan menilai langgengnya jalan-jalan di Ibu Kota cermin sikap positif masyarakat. Menurut dia, masyarakat semakin menyadari manfaat jaga jarak aman termasuk pembatasan tempat keramaian.

“Artinya masyarakat makin hari makin menyadari pentingnya untuk tetap berada di rumah. saya ingin secara khusus menggarisbawahi Bahwa ini tidak mungkin bisa dikerjakan hanya pemerintah sendiri. Harus semua pihak mau sama-sama,” kata Anies dalam keterangan persnya yang ditayangkan di Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020.

Hingga Kamis sore, 26 Maret 2020, pasien positif virus corona di Indonesia berjumlah 893 orang. Jumlah itu diikuti pasien yang sembuh sebanyak 35 orang dan pasien yang meninggal berjumlah 78 orang.

Jumlah itu juga termasuk pasien positif corona di DKI Jakarta yang menjadi berjumlah 515 orang. Data itu diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto pada Kamis, 26 Maret 2020.

"Totalnya menjadi 893," kataYuri dalam keterangan persnya yang ditayangkan di YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Berita terkait
Waspada Corona, PT KAI Siap Balikin Tiket Mudik Lebaran
PT Kereta Api Indonesia (Persero) siap menerima pembatalan keberangkatan calon penumpang untuk perjalanan mudik Lebaran 2020.
Perantau di DKI Mudik, DPR Yakin Tak Ada Tsunami Corona
Anggota Komisi IX DPR M Nabil Haroen yakin tak akan terjadi tsunami virus corona jika perantau dari Jakarta pulang kampung
Demokrat Desak Jokowi Lockdown Kota Terdampak Corona
Partai Demokrat mendesak Pemerintah Jokowi menerapkan lockdown terhadap kota-kota yang terkena dampak virus corona paling tinggi di Indonesia.