Para Siswa BPK Penabur Kristen Nyanyikan Lagu NU Ya Lal Wathan

Para siswa Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur menyanyikan Ya Lal Wathan yang merupakan lagu kebangsaan Nahdlatul Ulama (NU)
Para siswa BPK Penabur saat menyanyikan Ya Lal Wathan \'Lagu Kebangsaan NU\'. (Foto: Tagar/Twitter @GunRomli)

Jakarta - Para siswa Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur menyanyikan Ya Lal Wathan yang merupakan lagu kebangsaan Nahdlatul Ulama (NU). Mereka mempersembahkan lagu itu pada hari lahir (Harlah) ke-95 ormas terbesar di Tanah Air tersebut.

Para siswa membawakan lagu secara daring yang kemudian diunggah di media sosial. Aktivis NU Mohamad Guntur Romli lewat akun media sosial Twitter @GunRomli unggah ulang video para siswa BPK Penabur berdurasi 2 menit 20 detik tersebut.

"Selamat Harlah NU ke-95. Ini persembahan dari siswa-siswi BPK (Badan Pendidikan Kristen) Penabur yang menyanyikan Ya Lal Wathan, Lagu Kebangsaan NU," tulis Guntur Romli dilihat Tagar, Minggu, 31 Januari 2021.

Diketahui BPK Penabur merupakan sebuah yayasan pendidikan yang didirikan pada 19 Juli 1950 di Bandung, dan berada di bawah naungan Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Barat.

Dikutip dari laman https://bpkpenabur.or.id, sejauh ini BPK Penabur sudah melahirkan 164 sekolah yang tersebar di 15 kota yang ada di empat provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung.

Sementara pada Harlah NU kali ini, Presiden Jokowi dan sejumlah tokoh juga menyampaikan ucapan selamat.

Baca juga: Presiden Jokowi: Selamat Ulang Tahun Nahdlatul Ulama

Salah satunya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Lewat sejumlah platform media sosial, putra SBY ini menyampaikan selamat Harlah kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang ke-95 tahun.

Hakikatnya, kita semua adalah santri, yang tak berhenti belajar, untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin

"Semoga di usia menjelang satu abad ini, NU senantiasa konsisten menjaga nilai-nilai luhur Islam di bumi nusantara, sekaligus memelihara persatuan, kerukunan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tulisnya dilihat Tagar di akun Instagram @agusyudhoyono, Minggu, 31 Januari 2021.

Agus Harimurti YudhoyonoAgus Harimurti Yudhoyono ucapkan harlah NU ke-95 tahun, Minggu, 31 Januari 2021. (Foto: Tagar/Instagram)

Di menulis, karakter keberagamaan NU yang toleran, progresif dan moderat (wasathiyah), sejatinya juga selaras dengan spirit perjuangan Partai Demokrat yang merupakan Partai Tengah, Moderat dan Nasionalis-Religius.

"Kami meyakini bahwa Kerakyatan, Keumatan dan Kebangsaan harus dibaca dalam satu nafas yang sama. Alhamdulillah, dalam setiap agenda Gerilya Nusantara yang saya lakukan, saya juga selalu menyempatkan untuk sowan ke pesantren-pesantren, bersilaturahmi dengan para Kiai dan juga menyapa para Santri. Hakikatnya, kita semua adalah santri, yang tak berhenti belajar, untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Harlah NU Pindah dari Masjid Gedhe Yogyakarta

Dikatakannya, Partai Demokrat akan selalu siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Nahdlatul Ulama, untuk menjalankan kerja-kerja keumatan dan kebangsaan, untuk mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, adil dan sejahtera, serta maju dan mendunia.

"Terakhir, saya juga ingin menyampaikan simpati dan bela sungkawa kami atas berpulangnya ratusan kiai dan masyayikh ke rahmatullah, karena menjadi korban pandemi Covid-19. Semoga Allah SWT menerima amal dan ibadah para kiai kita, dan segera mengangkat wabah pandemi ini dari bumi pertiwi," pungkasnya.[]

Berita terkait
Beredar Tolak Harlah NU di Masjid Gedhe Yogyakarta
Harlah NU ke-94 akan digelar di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Namun Muhammadiyah keberatan karena karena bisa memunculkan kontroversi.
Tiga Prioritas Fraksi PKB DPR Jelang Harlah ke-20
Fraksi PKB DPR fokus memperjuangkan tiga program prioritas yang merupakan amanat Muktamar PKB di Bali.
Foto: Jokowi Kampanye di Kalbar, Ma'ruf Amin Hadiri Harlah NU
Jokowi memaparkan sejumlah pembangunan infrastruktur yang telah dikerjakan di Kalimantan.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)