Papua Naikkan Status dari Siaga ke Darurat Covid-19

Pemerintah Provinsi Papua menaikkan status bencana pengendalian Covid-19 dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal. (Foto: Tagar/Pemprov Papua)

Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua menaikkan status bencana pengendalian Covid-19 dari siaga darurat menjadi tanggap darurat. Status tersebut berlaku selama 28 hari ke depan, terhitung mulai tanggal 10 April hingga 6 Mei 2020, atau selama dua kali masa inkubasi.

Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan, peningkatakan status tanggap darurat bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh elemen dalam upaya pencegahan, pengendalian dan penanganan Covid-19 di Bumi Cenderawasih.

Pembatasan orang keluar masuk dari dan ke Papua juga diperpanjang, dari tanggal 9 sampai 23 April 2020.

“Melihat kondisi pasien positif Corona yang meningkat 31 orang saat ini, maka kami Pemerintah Provinsi Papua serta stakeholder sepakat memperpanjang masa inkubasi. Seluruh sumber daya kita kerahkan dengan koordinasi ke pusat dan juga daerah,” kata Klemen Tinal usai pertemuan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Gedung Negara, Kota Jayapura, Rabu 8 April 2020.

Berita terkait: Papua Siaga Darurat Virus Corona

Secara akumulatif, Pemeritah Papua juga memperpanjang penerapan belajar dan bekerja di rumah, dari tanggal 14 hingga 23 April 2020 mendatang. Meski begitu, aturan tersebut tidak berlaku bagi bidang kesehatan, pangan, komunikasi, keuangan, energi, logistik serta kebutuhan keseharian lainnya.

Karenanya, klemen meminta seluruh masyarakat Papua untuk terus waspada serta menjaga pola hidup sehat. Selain itu, mematuhi protokol penanganan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah, dengan menerapkan social distancing dan menjaga jarak fisik.

“Pembatasan orang keluar masuk dari dan ke Papua juga diperpanjang, dari tanggal 9 sampai 23 April 2020, baik lewat penerbangan, pelayaran komersial, carteran teramasuk dari dan ke Animha, Meepago, Saireri, dan Mamta.”

“Terkecuali logistik, bahan pokok, BBM, alat dan obat kesehatan, tenaga medis, evakuasi pasien, sektor perbankan, pergantian crew pesawat serta emergensi keamanan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Klemen.

Untuk mengoptimalkan pencegahan, kata Klemen, pihaknya meminta aparat keamanan mengambil langkah tegas mendisiplinkan masyarakat yang masih berkeliaran di luar rumah. Ini demi mewujudkan masyarakat Papua bebas dari penyebaran Covid-19.

“Kalau masih ada (warga) yang kumpul-kumpul akan dibubarkan secara paksa,” imbaunya.

Data yang diperoleh Tagar dari Satgas Penanganan Covid-19 Papua hingga Rabu malam, 8 April 2020, sebanyak 5 pasien positif Corona dinyatakan meninggal dunia. Ini terdiri dari 2 pasien di Kota Jayapura dan 3 pasien di Kabupaten Mimika.

Secara akumulatif, pasien positif Corona sebanyak 45 orang, dan pasien dinyatakan sembuh 5 orang.

Berita terkait: Cegah Covid-19, Papua Libur Dua Pekan

“Hari ini kami sampaikan satu tambahan kematian pasien positif Corona yang terjadi di Timika,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule dalam siaran persnya, Rabu malam.

Sementara, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Papua semakin menurun menjadi 3.084 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih berada di angka 54 orang.

“Ada 14 tambahan kasus pasien positif Covid-19 hari ini, antara lain empat pasien berada di Kabupaten Jayapura, Mimika empat orang, dan Kota Jayapura enam orang,” beber Silwanus. []

Berita terkait
Yayasan SIC Papua Barat Serahkan Sembako ke Warga
Jalani Karantina Mandiri, Yayasan SIC Papua Barat Serahkan Sembako Ke Warga yang sedang menjalani karantina mandiri.
Pasca Covid-19, Angka Kriminalitas di Papua Menurun
Angka kriminalitas di jajaran Kepolisian Daerah Papua sepanjang Maret 2020 mengalami penurunan. Ini menyusul dampak dari wabah virus Corona.
Dua PDP Covid-19 Papua Sembuh, ODP Berkurang
Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Papua dinyatakan sembuh. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mulai berkurang.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi