Dua PDP Covid-19 Papua Sembuh, ODP Berkurang

Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Papua dinyatakan sembuh. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mulai berkurang.
Infografis kasus Covid-19 di Provinsi Papua. (Foto: Tagar/Satgas Covid-19 Papua)

Jayapura - Kabar baik mengawali April 2020 di Bumi Cenderawasih. Pasalnya, dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dinyatakan sembuh. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus corona atau covid-19 di provinsi paling timur Indonesia ini mulai berkurang.

Puji Tuhan. Hari ini ada beberapa PDP yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

Tim Satgas Covid-19 Papua serta masyarakat di 29 kabupaten dan kota di wilayah ini terus bekerjasama menghentikan rantai penyebaran virus tersebut, dengan berdiam diri di rumah masing-masing.

Tim Dokter menjadi ujung tombak yang saat ini masih berjuang di masing-masing rumah sakit rujukan yang ditetapkan pemerintah setempat.

“Puji Tuhan. Hari ini ada beberapa PDP yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Sehingga jumlah PDP kita berkurang dari 44 menjadi 37 orang,” kata Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule dalam siaran persnya yang diterima Tagar, Rabu malam, 1 April 2020.

Silwanus menyebut, hingga kini terdapat tujuh PDP yang dinyatakan sembuh. Dua di antaranya adalah pasien yang sebelunya dinyatakan positif Covid-19 di Merauke. Mereka adalah pasien 01 dan 02.

“Setelah menjalani dua kali test (laboratorium) mereka dinyatakan negatif, dan hari ini sudah boleh pulang,” jelasnya menyemangati warga Papua untuk tetap bertahan menerapkan social distancing.

Laporan Satgas Covid-19 Papua, ODP di provinsi tersebut juga mulai menurun. Hingga Rabu malam, 1 April 2020, jumlah ODP Papua berkurang menjadi 7152. Padahal sebelumnya pada 31 Maret 2020 lalu, total ODP mencapai 7.507 orang.

"Jadi ODP hari ini juga berkurang sebanyak 355 orang,” jelas dr. Silwanus.

Berkurangnya data ODP, kata dia, disebabkan tampaknya hasil dari masa karantina mandiri selama 14 hari pertama, baik oleh PDP maupun ODP berdasarkan hasil tracking Tim Surveilance Satgas Covid-19.

“Tidak ada keluhan ODP selama dua minggu ini, sehingga status mereka kita cabut dan jumlahnya pun mulai berkurang,” terangnya.

Jadi ODP hari ini juga berkurang sebanyak 355 orang.

Meski demikian, Silwanus mengharapkan masyarakat Papua tetap menerapkan pembatasan sosial. Dia meminta masyarakat agar tetap berdiam diri di rumah, menjaga jarak apabila harus keluar untuk sebuah keperluan, dan selalu mencuci tangan dengan sabun.

“Jangan kita lengah lantaran menurunnya status PDP dan ODP. Tetap waspada dan ikuti protokol yang telah disampaikan pemerintah. Ingat, ancaman Covid-19 saat ini masih nyata,” pintanya kepada siapa pun.

Sementara itu, Pemerintah Papua memperpanjang masa pembatasan keluar dan masuknya orang melalui Bandar Udara dan Pelabuhan Laut di seluruh wilayahnya, hingga 13 April 2020 mendatang.

Ini menyusul Surat Edaran Nomor 440/3705/SET tentang pembatasan tersebut, termasuk perpanjangan status pencegahan hingga pengendalian Covid-19.

“Pergerakan penumpang baik melalui laut dan udara kita hentikan untuk mencegah Covid-19 masuk ke Papua. Pasar tetap buka mulai pukul 06.00 sampai 14.00 WIT. Tanggal 14 April pegawai masuk kerja seperti biasa,” kata Sekretaris Daerah Papua, Hery Dosinaen pada Selasa 31 Maret 2020 lalu. []

Berita terkait
Pemuda Papua: KKB Layak Dicap Teroris
Lakukan penembakkan saat pandemi virus Corona, pemuda Papua menyebut, KKB layak dicap sebagai teroris.
PON 2020 Papua Bergulir Saat Pandemi Virus Corona?
Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua nasibnya hingga saat ini belum dibahas. Apakah harus tertunda dengan pandemi virus corona (Covid-19).
Papua Siaga Darurat Virus Corona
Pemerintah Provinsi Papua memberlakukan status siaga darurat virus corona selama satu bulan di wilayahnya, terhitung 17 Maret sampai 17 April 2020.
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.