Pandemi Virus Corona Turunkan Layanan KB di Jabar

BKKBN Jabar akui pandemi Covid-19 turunkan partisipasi masyarakat terhadap KB MOP dan MOW, sebelum pandemi juga tidak terlalu tinggi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Uung Kusmana (kiri) (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Uung Kusmana, mengeluhkan pandemi Covid-19 berdampak pada rendahnya tingkat layanan keluarga berencana Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria MOP.

“Pelayanan KB MOW dan MOP masih bisa dilakukan dengan standar kesehatan yang ketat, hanya layanannya menurun selama pandemi Covid-19,” katanya di Bandung, 2 September 2020.

Seperti yang dilakukan di Kabupaten Garut belum lama ini lanjut Uung menjelaskan, KB MOW dan MOP masih bisa dilakukan, tetapi tingkat partisipasinya yang rendah dibandingkan sebelum adanya Covid-19 di wilayah ini tingkat KB MOW dan MOP cukup bagus karena diminati. “Target tingkat partisipasi MOP dan MOW memang masih belum tercapai, apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 (jauh dari target),” jelas dia.

Memang KB MOP dan MOW ini layanan khusus karena ada tindakan operasi. Sehingga dibandingkan dengan metode KB lain, MOW dan MOP ini dinilai sedikit rumit. Meskipun demikian KB MOP dan MOW ini sangat efektif untuk KB. “Lain halnya dengan IUD dan implan, metodenya sederhana (tidak ada tindakan operasi), dan tingkat partisipasinya tidak terlalu menurun,” kata Uung.

Ke depan tambah Uung, BKKBN Jawa Barat akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keluarga berencana, dalam hal ini KB MOW dan MOP.

Untuk diketahui aseptor KB Metode Operasi Wanita (MOW) merupakan sterilisasi atau tubektomi yang sifatnya jangka panjang. Sedangkan aseptor KB Metode Operasi Pria MOP merupakan vasektomi yang sifatnya jangka panjang juga.

Kedua metode ini biasanya diterapkan bagi pasangan suami istri yang sudah tidak mengingankan anak lagi atau misalkan sudah memiliki 2 anak atau lebih. Untuk melakukan KB MOW dan MOP ini harus memenuhi syarat terlebih dahulu. Salah satunya usia suami atau istri sudah diatas 40 tahun, dalam keadaan sehat dan sudah tidak menginginkan anak lagi.

Salah satu peserta KB MOP atau vasektomi yang tidak ingin disebutkan namanya, sebut saja Bapak A mengaku ber-KB dengan MOP. Ia memilih MOP karena didasari oleh usia dan komitmen tidak ingin memiliki anak lagi.

Ia mengaku, dibandingkan dengan jenis alat kontrasepsi atau metode lainnya (kondom, senggama terputus dan lain sebagainya) KB MOP ini dinilai paling efektif, aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

“Saya pakai MOP, dan selama ini tidak ada keluhan apapun. Justru kalau saya rasakan, metode MOP ini malah lebih kuat dalam berhubungan seksual, dan mudah terangsang, dorongan hasrat seksual pun tinggi. Selain itu, saya merasa lebih sehat dibandingkan saat tidak KB MOP,” kata dia. []

Berita terkait
Akuntabilitas BKKBN Jabar Dinilai Rendah
Kementerian Dalam Negeri memberi predikat C untuk akuntabilitas BKKBN Jawa Barat. Nilai itu dianggap tidak menggembirakan.
BKKBN Jabar Berharap Kampung KB jadi Program Prioritas di Desa
Kampung KB di Jabar telah terbentuk kurang lebih 1.334.
Fraksi Golkar Jabar Soal Lonjakan Kehamilan di Jabar
Fraksi Golkar DPRD Jabar soal lonjakan kehamilan di Jabar ada malanutrisi, gizi buruk dan stunting. kematian ibu dan bayi
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.