Pandemi Covid-19 Elektabilitas PSI Naik, PDIP Anjlok

Hasil survei Indometer menunjukkan selama pandemi Covid-19, elektabilitas PSI naik, sementara PDI Perjuangan (PDIP) turun.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia berbicara soal PSBB yang diterapkan oleh pemerintah guna memutus mata rantai virus corona (Covid-19). (foto: Dok.Tagar/PSI).

Jakarta - Hasil survei terbaru Indometer mengungkap, selama pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal Maret 2020, menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) anjlok. Tercatat hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saja yang elektabilitasnya naik.

"Ketika partai politik lainnya turun elektabilitasnya saat pandemi, hanya PSI yang mengalami kenaikan dari 2,1 persen menjadi 4,4 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer R Leonard SB dalam siaran persnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020.

Kader-kader PSI diketahui terus bergerak memberikan bantuan sosial dan pendampingan.

Meskipun partai yang dipimpin Grace Natalie itu tidak lolos ke Senayan pada Pemilu 2019 lalu, akan tetapi wakil-wakil PSI di DPRD dinilai berperan aktif dalam mendorong kebijakan untuk mengatasi pandemi, beserta dampak sosialnya. 

Baca juga: Dianggap Rasis, PSI Minta Polri Panggil Tengku Zul

"Demikian pula di tingkat basis, kader-kader PSI diketahui terus bergerak memberikan bantuan sosial dan pendampingan," ucap Leonard.

Kemudian, meski elektabilitas PDIP menurun, Leonard mencatat partai banteng moncong putih masih berada di posisi paling atas dengan elektabilitas terbaik mencapai 26,8 persen, atau merosot dibandingkan survei Februari 2020 yang mencapai 30,1 persen. 

"Namun, PDIP masih berada di puncak elektabilitas," katanya.

Sementara, posisi tiga besar setelah PDIP masih diduduki oleh Gerindra dan Golkar. Elektabilitas partai yang dipimpin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, kata Leonard, melemah dari 14,7 persen menjadi 14,1 persen, sedangkan Golkar menyusut dari 9,9 persen menjadi 8,1 persen. 

Baca juga: Ruhut: Elektabilitas PSI Naik Karena Anies Baswedan

Selanjutnya, parpol-parpol papan tengah seluruhnya juga turun elektabilitasnya, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (5,5 persen/5,4 persen), Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (5,3/4,9 persen), Partai Nasional Demokrat atau NasDem (4,6 persen/4,2 persen), Partai Demokrat (4,7 persen/3,9 persen), Partai Amanat Nasional atau PAN (2,6 persen/2,3 persen), dan Partai Persatuan Pembangunan atau PPP (2,8 persen/2,1 persen). 

Parpol-parpol papan bawah adalah Perindo (1,2 persen/0,7 persen), Berkarya (0,3 persen/0,4 persen), Hanura (0,7 persen/0,3 persen), PKPI (0,3 persen/0,1 persen), PBB (0,2 persen/0 persen), dan Garuda (0,1 persen/0 persen). Sementara responden tidak tahu atau tidak menjawab dalam survei ini (14,9 persen/22,2 persen).

Survei Indometer dilakukan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019, dengan Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. []

Berita terkait
PSI Tangsel: Pemkot Harus Berperan Tekan KDRT
PSI Tangerang Selatan mentakan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bisa dicegah melalui peran masyarakat dan pemerintah Kota Tangsel.
Akhyar ke Demokrat Ngaku Tak Terlibat Korupsi MTQ
Kepada Partai Demokrat, Akhyar Nasution menegaskan dirinya tidak terlibat kasus dugaan korupsi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 Kota Medan.
Kasus Korupsi MTQ di Kota Medan, PDIP Tak Pilih Akhyar
PDIP Provinsi Sumatera Utara menegaskan tidak akan mencalonkan Akhyar Nasution menjadi Calon Kepala Daerah. Ini alasannya
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.