Tangerang – Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tangerang Selatan (Tangsel) Ferdiansyah meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel untuk terjun dan terlibat dalam permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Keterlibatan tersebut bisa dimulai dari sistim pengawasan dan juga pelaporan.
Menghentikan upaya KDRT bukanlah bentuk turut campur urusan pribadi atau keluarga.
"Hal ini sangat berkaitan dengan peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB)," ujar Ferdi kepada Tagar, Senin 27 Juli 2020.
Menurut Ferdi, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, kiranya kasus KDRT bisa ditekan melalui penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan.
"Merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, agar kedepannya tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terjadi lagi. Saya harapkan para pihak yang ada dilamnya, termasuk Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Lurah dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) harus dapat sama-sama mengawasi kejadian KDRT di masing-masing wilayahnya, jangan sampai ada korban berikutnya," ucap Ferdi.
Ferdi mengatakan, KDRT bukanlah permasalahan domestik atau internal rumah tangga saja. Tetapi, kata dia, tetangga atau saksi mata harus berani ambil tindakan, minimal berkoordinasi dengan RT dan RW setempat atau langsung membuat laporan kepada pihak kepolisian untuk mengambil tindakan bersama.
"Menghentikan upaya KDRT bukanlah bentuk turut campur urusan pribadi atau keluarga. Tapi itu bentuk intervensi untuk melindungi korban dari tindakan melawan hukum. Harap dicatat, KDRT itu kriminal. Sehingga tidak ada yang salah dalam menghentikan kriminalitas," ujar dia.
Anggota DPRD Tangsel itu turut prihatin atas meninggalnya seorang ibu berinisial T beserta janin yang ada di dalam kandungannya. Diduga, kata dia, tindak pidana yang dilakukan oleh sang suami berinisial A. Kejadian mengerikan itu terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya sangat prihatin atas terjadinya kasus KDRT hingga menimbulkan korban jiwa. Apalagi yang korban jiwa adalah seorang ibu dan calon bayinya yang masih di dalam kandungan," ujar Ferdi.
Berkaca dari kasus tersebut, Ferdi mengharapkan adanya keterlibatan seluruh elemen dalam pengawasan dan tindakan terhadap pelaku KDRT. Ia juga berharap agar kasus tersebut merupakan kasus terakhir di Kota Tangsel
"Saya segera bertemu lurah dan akan berbincang dengan beberapa tokoh masyarakat setempat. Saya ingin mengajak warga sekitar bersama-sama menjaga kampung dari KDRT. Semoga kasus yang terjadi hari ini, menjadi kasus yang terakhir," ucapnya.[]