PAN Pasang Kader Perempuan Buat Gantikan Taufik Kurniawan

PAN pasang kader perempuan buat gantikan Taufik Kurniawan wakil ketua DPR RI yang terlibat kasus korupsi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam kunjungannya di Makassar, Kamis (21/3/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 21/3/2019)  - Partai Amanat Nasional (PAN) mulai menyusun konsep untuk melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Taufik Kurniawan.

Proses pergantian ini dilakukan, karena kader PAN yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI itu ikut terseret dalam perkara suap dua pejabat daerah.

"Kalau ditaruh, maka jadi satu-satunya pimpinan lembaga negara yang perempuan, dari PAN. Karena tidak ada perempuan di DPR," kata Ketum PAN Zulkifli Hasan dalam kunjungannya di Makassar, Kamis (21/2).

Zulkifli berencana menempatkan kader perempuan pada jabatan di DPR pusat. Karena PAN dianggap punya banyak kader yang layak, termasuk dari kalangan perempuan.

Zulkifli menyatakan partainya ingin memberi kesempatan kepada kader perempuan agar berperan lebih besar di lembaga negara. Meski begitu, dia belum mengungkapkan siapa sosok kader perempuan yang dimaksud.

Ia mengaku ingin lebih dulu memastikan proses penggantian berjalan lancar. Penggantian diupayakan sebelum Pemilihan Umum 17 April 2019 mendatang. "Jadinya yang pimpin lembaga negara (kader) perempuan dari PAN," ujarnya.

Lebih lanjut, saat ini kata Zulkifli PAN menunggu keikhlasan Taufik untuk mundur. Persetujuan Taufik menjadi penting sebagai syarat penggantian antar waktu di DPR RI. Zul berencana menemui Taufik dalam waktu dekat untuk meminta kesediaannya.

"Saya mau ketemu (Taufik) nanti. Karena syarat penggantian, harus setuju diganti. Karena kalau tidak setuju, bisa panjang prosesnya. Bisa tidak kelar sampai periode masa jabatan selesai," terangnya.

Taufik Kurniawan didakwa oleh KPK menerima suap dari Bupati Kebumen Yahya Fuad dan Bupati Purbalingga Tasdi. Total uang suap yang diterima terdakwa adalah Rp 4,85 miliar.

Rinciannya, dari Bupati Kebumen Yahya Fuad sebesar Rp 3,65 miliar dan dari Bupati Purbalingga Tasdi sebesar Rp 1,2 miliar. Suap tersebut terjadi kala terdakwa meminta fee 5 persen untuk menggolkan Dana Alokasi Khusus di dua daerah itu. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi