PAN Optimis Sapu Bersih Lima Pilkada di DIY

Partai Amanat Nasional (PAN) menargetkan sapu bersih Pilkada DIY tahun 2020.
Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - PAN berhasil memenangi lima pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Provinsi DIY periode lalu. PAN kini menargetkan bisa mengulangi sukses itu di pilkada 2020, meski hasil Pemilu 2019 perolehan suaranya menurun.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019 lalu, PAN kehilangan satu kursi di DPRD DIY, dari delapan menjadi tujuh kursi. PAN juga menurun perolehan kursi di Gunungkidul dan Kukonprogo, namun naik satu kursi di Kota Yogyakarta.

Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin mengatakan, hasil Pemilu 2019 bukan menjadi patokan di Pilkada. "Hasil Pemilu secara nasional, banyak yang tidak berkorelasi dengan hasil Pilkada. Di DIY kita tetap optimistis," katanya di Yogyakarta, Senin 17 Juni 2019.

Tahun depan tiga kabupaten di Provinsi DIY menggelar Pilkada serentak; yakni Kabupaten Gunungkidul, Bantul dan Sleman. Dua tahun berikutnya Kota Yogyakarta dan Kulonprogo. Di lima daerah itu, calon yang diusung maupun didukung PAN tampil sebagai jawaranya.

Mereka adalah Sri Purnomo - Sri Muslimatun di Sleman, Badingah - Imawan Wahyudi (Gunungkidul), Sudarsono - Abdul Halim Muslih (Bantul), Haryadi Suyuti - Hetoe Poerwadi (Kota Yogyakarta) dan Hasto Wardoyo - Sutedjo (Kulonprogo).

Nazaruddin mengatakan, sejauh ini terus mengamati dinamika dan perkembangan Pilkada yang ada. Namun di internal partai belum secara serius membahasnya soal pilkada di Bantul, Gunungkidul dan Sleman. "Kami sudah mencermati dinamika-dinamika yang muncul di daerah-daerah itu," katanya.

Mantan Anggota DPRD DIY ini menegaskan, PAN memiliki kebijakan dalam Pilkda di DIY. Salah satunya memprioritaskan mengusung dari kader internal partai.

"Kita mendahulukan kader partai. Itu yang kita pertimbangkan. Mengingat kita di DIY ini memiliki cukup banyak kader yang berkualitas," jelas Nazaruddin 

Namun, kata Nazar, PAN butuh koalisi dengan partai lain. Prinsip dasar dalam menentukan arah koalisi, orientasinya pada kesamaan arah perjuangan. "Kami optimistis, tapi tentu kami tidak bisa sendirian, butuh koalisi," tegasnya.

Dalam mengusung calon di Pilkada, berbeda antara PAN dengan NasDem. Di Pilkada Gunungkidul 2020 nanti, NasDem tidak mewajibkan calon yang diusung dari internal partai.

Ketua DPC NasDem Gunungkidul Suparja mengatakan, NasDem memberi kesempatan seluas-luasnya yang ingin mendaftar untuk dicalonkan di Pilkada. NasDem akan melakukan survei terhadap para pendaftar itu ke masyarakat.

"Para pelamar yang tokoh-tokoh itu kita lempar ke masyarakat lewat survei. Dari survei akan kelihatan mana yang paling disukai rakyat, itulah yang akan menentukan siapa calon yang kita usung," jelasnya.

Dengan kata lain, calon yang diusung dalam Pilkada 2020 tidak harus berasal dari kader internal. "Siapa tahu ada orang di luar NasDem yang lebih bagus, kenapa tidak kita usung. Kita juga NasDem partai terbuka," ujarnya.

Perolehan NasDem di Gunungkidul juga tergolong fenomenal. Perolehan kursi di DPRD Gunungkidul melonjak drastis, dari dua kursi menjadi sembilan kursi. Semua partai di Gunungkidul turun perolehan kursinya, kecuali NasDem bertambah tujuh kursi dan PKB tambah satu kursi. []

Berita lainnya

Berita terkait