Jakarta - Penunjukan CEO situs belanja online Bukalapak Fajrin Rasyid, 34 tahun, sebagai Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperpanjang daftar generasi milenial yang diberi tugas mengurus korporasi pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengungkapkan bahwa ada agenda besar yang ingin dicapai oleh Telkom melalui pengangkatan Fajrin. Dalam analisanya, Toto menyebut bahwa talenta muda memberi perseroan lebih banyak ruang untuk dapat menerka arah bisnis di masa yang akan datang.
“Asumsinya mereka ini punya kompetensi teknis yang memadai , kemampuan inovasi kuat serta paham arah bisnis berbasis digital masa depan, ini sesuai dengan core Telkom,” ujarnya kepada Tagar, Sabtu, 21 Juni 2020.
Bergabungnya para kaum muda ini di jajaran direksi BUMN diharapkan bisa memberi warna baru dan berimbas pada perbaikan kinerja
Toto menambahkan, pencatutan Fajrin untuk masuk dalam skuad Telkom juga didasarkan pada pengalamannya memimpin perusahaan rintisan Bukalapak yang sangat lekat dengan teknologi.
“Harapan terhadap talent muda mungkin dikaitkan dengan munculnya banyak startup bisnis yang kemudian menjadi pemain regional maupun global dan digawangi banyak anak muda,”ucapnya.
Sehingga, sambung Toto, Telkom setidaknya memiliki kesempatan untuk menimba pengalaman dari sosok milenial yang terbukti dapat mengelola usaha secara digital.
“Bergabungnya para kaum muda ini di jajaran direksi BUMN diharapkan bisa memberi warna baru dan berimbas pada perbaikan kinerja,” kata dia.
Satu hal yang menjadi titik perhatian dosen UI itu adalah Telkom kini tengah menginvestasikan sejumlah besar dana pada pengembangan jaringan layanan. Menurutnya, fasilitas infrastruktur yang kini telah terhubung secara sistematis harus bisa membawa manfaat sebesar-besarnya kepada perseroan, dan bukannya dinikmati oleh pihak ketiga seperti yang selama ini lumrah terjadi.
“investasi besar Telkom di backbone jaringan harus diimbangi dengan pendapatan besar juga di jasa over the top (OTT) yg selama ini hanya dinikmati raksasa seperti Google, Facebook dan sejenisnya. Talent muda yang dimasukan dalam jajaran direksi diharapkan mampu memperbesar pasar OTT Telkom dan membawa warna perubahan dalam pengelolaan korporasi yang berbasis digital,” jelasnya.
Sebagai informasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. pada Jumat, 19 Juni 2020 lalu baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang salah satu agendanya berisi pengangkatan Fajrin Rasyid sebagai direktur digital business perseroan.
Dalam pertemuan itu juga disepakati pembagian dividen sebesar Rp 154 perlembar saham kepada shareholders dengan total mencapai Rp 15,26 triliun. Angka tersebut setara dengan 81,78 persen laba yang diraup Telkom pada sepanjang 2019 yang diklaim sebesar Rp 18,66 triliun.