Yogyakarta - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didominasi tebing dan lereng, oleh karena itu berpotensi terjadi banjir bandang. Sebab, longsoran tebing dapat menyebabkan tersumbatnya aliran sungai.
Pakar Manajemen Sungai Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Agus Maryono mengatakan, dua kabupaten di DIY yang berpotensi terjadi banjir bandang yaitu Sleman dan Gunungkidul. Di Sleman, terdapat sungai yang melewati Gunung Merapi.
Baca Juga:
Sedangkan di Gunungkidul kondisi geografinya menekuk pada bagian lereng pegunungan berpotensi terjadi banjar bandang. "Seperti yang terjadi di Pantai Ngrenehan pada tahun lalu," ungkapnya, Rabu, 28 Oktober 2020.
Kendati demikian, terjadinya banjir bandang belum bisa diprediksi tapi dapat diantisipasi. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir bandang yakni susur sungai. Susur sungai dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat serta melibatkan pihak pemerintah.
Sungai tersumbat oleh ranting dan pohon tumbang yang menumpuk. 90 persen karena sumbatan, maka semua pihak harus aktif membersihkan.
Gerakan susur sungai bukan sekadar menengok keadaan kondisi sekitar sungai melainkan melakukan kegiatan bersih sungai dari timbunan kayu, sampah, dan longsor di tebing sungai. Sebab, sebagian besar penyebab banjir bandang dikarenakan adanya sumbatan di daerah hulu sungai.
"Sungai tersumbat oleh ranting dan pohon tumbang yang menumpuk. 90 persen karena sumbatan, maka semua pihak harus aktif membersihkan," katanya.
Tidak hanya sebagai bentuk antisipasi, kata dia, susur sungai juga memberikan dampak positif lainnya. Seperti dengan ditemukannya potensi sungai yang ada di wilayah tertentu.
Baca Juga:
Mulai dari ditemukannnya sumber mata air, aliran air yang deras untuk pembangkit listrik, sampai dengan lokasi baru di wilayah sungai untuk obyek wisata. “Sekarang banyak daerah yang punya sungai tapi tidak paham potensinya,” tuturnya
Dalam pelaksanaan susur sungai juga harus dilakukan pemetaan sampai dipastikan sungai benar-benar bersih dari sumbatan. Menurutnya, jika aliran sungai tidak menuju lokasi penduduk, banjir bandang tidaklah memiliki masalah.
Hal tersebut karena cara sungai membersihkan alirannya dari sumbatan yang ada. Namun, jika tidak dibersihkan secara berkala, bisa menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Baca Juga:
Agus mencontohkan, beberapa daerah yang berhasil melakukan gerakan susur sungai yang menjadikan area sepanjang sungai menjadi bersih sekaligus menjadi lokasi objek wisata dan rekreasi adalah sungai Batu Bulan di Ambon dan Kali Pusur di Klaten.
Sungai tersebut, menjadi bersih dan jadi lokasi objek wisata baru. Tidak hanya mencegah bencana, gerakan susur sungai juga turut meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. []