Banjir Kebumen, Pemprov Jawa Tengah Kirim Bantuan

Banjir dan tanah longsor di Kebumen terjadi di puluhan desa hingga membuat warga mengungsi. Pemprov Jawa Tengah kirim bantuan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat cek kesiapsiagaan penanganan bencana alam di Semarang, Senin, 26 Oktober 2020. Menyikapi banjir dan longsor di Kebumen, pemprov telah mengirimkan sejumlah bantuan ke titik bencana. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Bencana alam banjir dan longsor melanda puluhan desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah hingga sempat membuat ratusan warga mengungsi. Pemprov Jawa Tengah bergerak cepat dengan mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya telah menurunkan sejumlah bantuan, termasuk mengirim alat berat guna membantu penanganan banjir dan longsor. 

"Sudah, kemarin tim dari DPU PSDA sudah turun kirim alat, kemudian BPBD turun," kata Ganjar di Gubenuran, Kota Semarang, Selasa, 27 Oktober 2020. 

Menurutnya, pemprov juga sudah ikut menangani para pengungsi di Kebumen. Termasuk juga pihaknya menyiapkan logistik untuk kebutuhan warga terdampak bencana alam hingga kantung pasir untuk menutup tanggul sungai yang jebol. 

"Sudah jalan kemarin. Sore sudah datang, hari ini sudah bekerja. Bantuan TNI-Polri juga sudah jalan," ujar dia.

Ini dalam kondisi pengungsian tapi pandemi. Protokolnya tetap musti diikuti.

Dari informasi yang didapat Ganjar, tanggul jebol menjadi pemicu terjadinya banjir. Menurutnya, tanggul yang jebol masuk kategori parah sehingga ia telah meminta semua pihak terkait turun membantu penanganan.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengingatkan pentingnya tetap menjaga kesehatan, sekaligus menerapkan protokol kesehatan bagi warga yang mengungsi. Di antaranya dengan mengatur tempat pengungsian sehingga ada jarak antarpengungsi dan diatur sesuai dengan anggota keluaganya masing-masing.

Pihaknya sudah menyampaikan hal itu. Namun dia menyadari jika hal itu butuh latihan untuk bisa menyiasati ruangan pengungsi agar aman dari potensi paparan Covid-19. Pun demikian dengan kebutuhan masker kepada pengungsi, wajib diperhatikan.

"Ini dalam kondisi pengungsian tapi pandemi. Protokolnya tetap musti diikuti," ujarnya.

Plt Kalahar BPBD Jawa Tengah Syafrudin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kebumen kaitannya kebutuhan darurat yang dibutuhkan para warga terdampak bencana. 

Di antara yang disiapkan adalah satu unit kapal, pelampung, logistik seperti beras, gula pasir, ikan kemasan kaleng, peralatan keluarga atau family kit, masker kain, hingga masker medis. Dari Dinas Sosial Jateng juga telah turun mengirimkan bantuan ke daerah tersebut.

"Beberapa karung sand bag juga sudah diberikan, karena tanggulnya kan dadar (jebol)," kata Syafrudin.

Baca juga: 

Memasuki masa curah hujan tinggi, BPBD Jawa Tengah mulai melakukan antisipasi bencana alam. Seperti menyiapkan posko, menyampaikan peta rawan bencana di daerah. 

Syafrudin juga meminta posko kembali diaktifkan, koordinasi dengan lintas sektoral TNI dan Polri, memantau cuaca melalui BMKG, sampai menyebarkan kontak BPBD sampai ke desa-desa.

"Tidak kalah penting dalam penanggulan pertolongan tetap mengedepankan protokol kesehatan," imbuh dia. []

Berita terkait
Khofifah: 22 Daerah di Jawa Timur Potensi Banjir dan Longsor
Khofifah menyebut daerah rawan terjadi bencana longsor dan banjir berada di jalur Sungai Bengawan Solo dan Brantas.
Penjelasan BPBD Terkait Banjir di Bekasi
Enam kecamatan di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang terdampak banjir pada Minggu, 25 Oktober 2020.
Pasaman Diterjang Banjir Bandang, Puluhan Rumah Rusak
Kawasan Bonjol di Kabupaten Pasaman diterjang banjir bandang.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.