Yogyakarta - Suasana pagebluk yang sudah berlangsung enam bulan ini ternyata melahirkan masalah kesehatan mental pada diri manusia. Setidaknya ada tiga masalah kesehatan dampak dari pagebluk ini. Ketiga masalah tersebut yaitu kekerasan dalam keluarga, meningkatnya penggunaan internet, dan kecanduan gim daring atau game online.
Pakar Kesehatan Jiwa UGM Yogyakarta, Ronny Tri Wirasto menjelaskan, kekerasan dalam keluarga muncul akibat pembatasan sosial atau social distancing. "Social distancing dan kecenderungan mental yang rentan hingga rentan terjadi kekerasan dalam keluarga," ujarnya, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Baca Juga:
Menurut Ronny, pembatasan sosial berpengaruh pada kesehatan mental. Sebab manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Jika sebelum pandemi terbiasa berinteraksi langsung dengan orang lain, tetapi situasi saat ini menyebabkan seseorang tiba-tiba harus membatasi melakukan interaksi secara langsung.
Situasi ini bukan hal yang mudah, terlebih di tengah suasana yang penuh dengan ketidakpastian memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi. Dengan kata lain kondisi mental menjadi lebih rentan atau labil. Keadaan itu tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga.
Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, over atensi atau perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap stimulasi sekitar.
Persoalan kedua, meningkatnya penggunaan internet. Kebijakan pembatasan sosial membuat internet sebagai bagian penting dalam aktivitas masyarakat hingga menimbulkan adiksi atau kecanduan. "Pelariannya ya berselancar di internet melalui masing-masing gawai," paparnya.
Selain adiksi terhadap internet, masalah ketiga ialah fenomena kecanduan pada game online. Sebab, kondisi yang memaksa harus banyak beraktivitas di rumah menjadikan waktu untuk menyalurkan hobi bermain game online menjadi lebih banyak.
Baca Juga:
"Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, over atensi atau perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap stimulasi sekitar," katanya.
Melihat masih banyaknya persoalan kesehatan mental di masyarakat, Ronny mengimbau kepada setiap individu atau masyarakat untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih bagi sekitar. Pasalnya, hingga saat ini impulsivitas atau perilaku berlebih-lebihan menjadi persoalan mental yang menonjol meskipun hal tersebut tidak disadari masyarakat. []
