Pakar Politik: Karakter Prabowo Jika Lanjut Pilpres 2024

Pakar politik LIPI Wasisto Raharjo menjelaskan karakter politik Prabowo Subianto yang dikatakan kompeten mencalonkan diri sebagai presiden 2024.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. (Foto: Tagar/Dok Kementerian Pertahanan RI)

Jakarta- Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo menjelaskan karakter politik Prabowo Subianto berdasarkan tanggal lahir. Prabowo lahir pada tanggal 17 Oktober 1951 karakter politik yang terbaca, yaitu saat Prabowo berbicara banyak didengar oleh orang. 

Pasalnya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto masih menjadi pilihan masyarakat untuk mencalonkan kembali sebagai calon presiden 2024. Prabowo masih dinilai sangat berkompeten jika mencalonkan diri kembali.

“Kita bisa melihat dalam diri Prabowo ada bakat orator dan piawai dalam memainkan slogan-slogan atau semangat nasionalistik yang diramu dalam kata-kata yang bisa menggugah banyak orang," ujar Wasisto saat wawancara Rabu, 9 Juni 2021, dikutip Sabtu, 12 Juni 2021.


Dalam artian visi misi Prabowo agak makro dan lebih fokus pada permasalahan kebangsaan dan nasionalisme.


Prabowo dikenal sebagai politikus yang berasal dari keluarga elit dan terpandang. Ayahandanya Soemitro Djojohadikoesoemo yang merupakan bengawan ekonomi Indonesia yang sangat terkenal dan juga dulu menjadi bagian keluarga Cendana. 

“Sehingga karakter elit ini yang membuat selera politik beliau agak tinggi. Dalam artian visi misi Prabowo agak makro dan lebih fokus pada permasalahan kebangsaan dan nasionalisme," ujar Wasisto.

Dengan menjabat sebagai Mentri Pertahanan Prabowo masih dinilai pantas dan cukup dipercaya publik untuk dapat menjabat sebagai Presiden 2024. Sebab, merupakan posisi harga mati dalam kabinet, misalnya jika terjadi sesuatu dengan Presiden Menhan, Menlu ataupun Mendagri yang akan menjadi formatur pemerintahan.

Menurut Wasisto jabatannya saat ini dapat dijadikan sebagai posisi yang strategis, sehingga bisa menjadi peluang dan alasan bagi publik untuk memilih kembali Prabowo sebagai kandidat Capres 2024. 

“Selama ini kinerja beliau juga lebih kepada revitalisasi alutsista kita yang selama ini agak tertinggal dengan negaranegara lain," ucapnya. 

Sebagai mantan tentara dan Panglima TNI Republik Indonesia, kata Wasisto, Prabowo dinilai lebih paham masalah-masalah apa saja yang menjadi hambatan pada sektor keamanan negara. Namun, kekalahannya saat mencalonkan diri sebagai Presiden tahun 2019 masih membekas di ingatan. 

Ia juga mengatakan bagi masyarakat awam citra yang melekat pada Prabowo bukan sebagai Menhan, akan tetapi terkait pada kegigihannya yang sudah mencalonkan diri sebagai presiden terhitung sebanyak tiga kali.

“Mungkin jika publik ditanya pada aspek keamanan mungkin publik masih awam, tetapi jika ditanya tentang kiprah Prabowo dalam dunia politik publik akan ingat," kata Wasisto. 

Menurutnya, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Prabowo jika mencalonkan diri sebagai kandidat Capres 2024. Peluang dan tantangannya jika maju dalam Pilpres 2024, adalah bagaimana Prabowo bisa mendapatkan suara akar rumput lagi. 

Pada tahun 2014 dan 2019, lanjut Wasisto, Prabowo banyak didukung oleh kalangan islamis, sementara pada tahun 2009 banyak didukung kaum nasionalis. 

“Saya pikir basis akar rumput yang seperti apa yang akan mendukung pak Prabowo di tahun 2024," ucapnya.

Dalam pandanganya, Prabowo memiliki peluang sukses pada Pilpres 2024, dengan adanya kekuatan materi dan finansial yang berlimpah, hal itu tidak akan menjadi masalah dalam pembentukan jejaring tim pemenangan. []

(Selfiana)

Berita terkait
Megawati Didampingi Prabowo Saat Acara Pengukuhan Profesor
Megawati Soekarnoputri didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat pengukuhan gelar professor kehormatan di Universitas Pertahanan.
Prabowo: Rencana Pinjaman Dana Alutsista Masih Digodok
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan rencana pinjaman dana untuk pemenuhan alutsista ke depannya masih digodok atau dibicarakan.
Polemik Anggaran Rp 1,7 Kuadriliun, Prabowo Datangi DPR
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR terkait polemik anggaran Rp 1,7 Kuadriliun.