Jakarta- Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menjelaskan karakter politik dan gaya kepemimpinan Erick Thohir berdasarkan tanggal kelahirannya, yaitu tanggal 30 Mei 1970.
Menurut Wasisto Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki pola berpikir yang diluar dari perkiraan, terlihat dari bisnis media yang ia miliki, bahkan membeli sebuah klub bola internasional, yaitu Inter Milan.
“Erick Thohir merupakan sosok pebisnis yang tidak bisa ditebak, karena Erick cenderung ekspansif yang membuat karakter beliau susah ditebak," ujar Wasisto di channal YouTube Tagar TV, Rabu 9 Juni 2021, yang dilihat, Senin, 14 Juni 2021.
Saya pikir yang menjadi kendala di kalangan non politisi yang ingin menjadi capres dan cawapres adalah bagaimana mereka bisa membuat cerita atau narasi pribadi yang bisa dikenal publik secara luas.
Ia juga mengatakan saat ini, nama Erick Thohir sering disebut-sebut akan mengikuti Pilpres pada tahun 2024 mendatang, kata Wasisto, Erick merupakan sosok yang independen tanpa terikat dengan partai-partai tertentu sehingga hal tersebut dapat menjadi hambatan untuk mencalonkan diri.
“Seperti yang kita lihat kekuatan finansial Erick Thohir yang besar, secara personal beliau bisa merangkul partai-partai lain untuk bisa memenangkan dirinya sebagai seorang capres atau cawapres," ucap Wasisto.
Menurutnya, sosok figur pengusaha Erick yang kini masuk dalam kancah politik Indonesia, dapat menjadi jalan pintas bagi dirinya untuk mendapatkan tiket nominasi dalam ajang pemilihan.
“Dengan menyediakan dana politik yang berlimpah ruah maka partai-partai politik akan datang sendiri," katanya.
Dalam rekam jejak, kata Wasisto, Erick Thohir lebih dikenal sebagai pengusaha sukses dan pengusaha milenial yang menyukai bidang olahraga.
“Mungkin saja segmen kelas menengah atas atau menegah ke bawah yang mengetahui Erick Thohir, tapi yang menengah kebawah mungkin saja belum tentu familiar dengan beliau," katanya.
- Baca Juga: Karakter Politik AHY dan Tantangan Jika Maju Pilpres 2024
- Baca Juga: Pakar: Karakter Politik dan Tantangan Ridwan Kamil
Inilah yang menjadi tantangan, lanjut Wasisto, bagi Erick Thohir karena ia lebih dikenal di perkotaan sementara di perdesaan namanya tak begitu dikenal.
Namun, kata Wasisto, kiprahnya sebagai menteri BUMN yang berhasil menyehatkan perusahaan negara dinilai mampu menjadi nilai tambah dirinya dimata masyarakat.
“Saya pikir yang menjadi kendala di kalangan non politisi yang ingin menjadi capres dan cawapres adalah, bagaimana mereka bisa membuat cerita atau narasi pribadi yang bisa dikenal publik secara luas," ucapnya. []
(Selfiana)