PA 212 Jadi Parpol, Pengamat: Hal yang Bagus

Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta menilai positif jika PA 212 menjadi partai politik.
Benarkah Ketua PA 212 Dikriminalisasi. (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Jakarta- Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta Ujang Komarudin menilai positif jika Persaudaraan Alumni (PA) 212 menjadi partai politik (parpol).

"Hal yang bagus-bagus saja, karena selama ini kan PA 212 menjadi kelompok penekan. Jika jadi partai politik, itu bagus, bisa menjadi alternatif aspirasi bagi umat Islam," kata Ujang, Senin 5 Agustus 2019.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan, PA 212 membentuk partai politik sebagai jembatan menuju kursi DPR dan dapat bersuara lantang mewakili masyarakat terutama umat Islam di Senayan.

Karena jika hanya menjadi kelompok penekan, mereka masih harus bersinergi dengan partai politik

"Jika ingin memperjuangkan aspirasi rakyat dan umat di parlemen, tidak ada cara lain, selain mendirikan partai politik," tuturnya.

Pria bergelar doktor ini menyebut, PA 212 sudah memiliki banyak dukungan. Untuk itu, ia meyakini jika PA 212 membentuk partai politik, maka perjuangan bisa sempurna, terlebih dengan menggandeng partai politik lainnya.

"Karena jika hanya menjadi kelompok penekan, mereka masih harus bersinergi dengan partai politik untuk mendukung perjuangannya," jelasnya.

Wacana menjadi partai politik ini berawal dari usulan yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono. Namun, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menolak usulan politikus kontroversial itu.

Tak hanya itu, PA 212 yang hari ini menggelar Ijtima Ulama ke-IV tidak mengundang satupun tokoh politik. Salah satu alasannya ialah PA 212 telah kecewa melibatkan politikus lain dalam perkumpulan tersebut.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.