PA 212 Jadi Partai Politik Pada 2024

Orator Aksi Halalbihalal Akbar PA 212 Bang Jali Pitung mengatakan mungkin PA 212 jadi partai politik dan majukan capres 2024.
Bang Jali Pitung, bersama rekan peserta aksi Halalbihalal Akbar 212, di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis 27 Juni 2019. (Foto: Tagar/ Eno Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Salah satu orator Aksi Halalbihalal Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212  Bang Jali Pitung mengatakan tidak menutup kemungkinan PA 212 bakal menjadi partai politik. Persaudaraan ini juga akan memajukan calon presiden pada Pemilu 2024.

Menurut Jali, umat Islam selalu dikecewakan oleh wakil-wakil mereka, baik di parlemen maupun di pemerintahan. Mereka tidak cukup baik menyuarakan kepentingan umat muslim di Indonesia.

"Sebab, sudah ada distrust dari kami umat Islam, terhadap partai-partai yang ada. Hingga saat ini juga memang belum ada partai politik yang betul-betul menyuarakan kepentingan umat islam, baik wakil-wakil di DPR atau pemerintahan. Bila perlu kita calonkan sendiri capres di 2024," kata Bang Jali Pitung, saat Aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis, 27 Juni 2019.

Sudah ada distrust dari kami umat Islam, terhadap partai-partai yang ada. Hingga saat ini juga memang belum ada partai politik yang betul-betul menyuarakan kepentingan umat islam, baik wakil-wakil di DPR atau pemerintahan. Bila perlu kita calonkan sendiri capres di 2024.

Pernyataan tersebut dilontarkan menyusul kemungkinan kalahnya gugatan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi, dalam sengketa hasil Pilpres 2019.

NasDem Awalnya Ormas

Sebelumnya, pernyataan serupa juga dilontarkan Ketua Media Center PA 212 Novel Bakmunin. Dia memastikan, organisasi Front Pembela Islam (FPI) tidak akan bermetamorfosis menjadi partai politik, sedangkan PA 212 sangat mungkin berubah bentuk menjadi gerakan politik baru.

"Kalau ormas FPI enggak akan jadi partai politik, tapi kalau PA 212, bisa jadi. Seperti Nasdem yang awalnya ormas, kemudian jadi partai" kata Novel saat bertandang ke kantor Tagar, Rabu 26 Juni 2019.

Sejak pagi, sejumlah massa dari berbagai elemen berdatangan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Putusan itu akan dibacakan MK pada hari ini, Kamis, 27 Juni 2019.

Aksi massa pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku datang untuk menghadiri Halalbihalal Akbar 212. Acara tersebut diselenggarakan oleh Persaudaraan Aksi (PA) 212.

Halalbihalal Akbar 212 dimaksudkan sebagai bentuk pengawalan terhadap putusan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Mereka menduga keputusan itu akan diwarnai berbagai bentuk kecurangan.

Meski putusan belum dibacakan, panitia kemudian mengajak peserta aksi untuk membubarkan diri sebelum pukul 5 sore. Alasannya, mereka tidak ingin kejadian kerusuhan 21-22 Mei di depan gedung Bawaslu beberapa waktu lalu, terulang kembali.

Panitia dan peserta aksi kemudian benar-benar membubarkan diri dari lokasi aksi. Tepat pukul 18.30, Jalan Medan Merdeka Barat yang tadinya dipenuhi kerumunan massa, telah benar-benar kosong. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Harapan Lionel Messi di Usia 35 Tahun
Pada umur 35 tahun Lionel Messi mengharapkan kesuksesan merebut trofi Piala Dunia 2022 dan Liga Champions musim depan