PA 212 Anggap PDIP Partai Penampung Anak-Cucu PKI

Wakil sekretaris jenderal (Wasekjend) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menganggap PDI Perjuangan (PDIP) partai penampung anak cucu PKI.
Wakil sekretaris jenderal (Wasekjend) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menganggap PDI Perjuangan (PDIP) partai penampung anak cucu PKI.(Foto: Antara/Mochammad Risyal Hidayat)

Jakarta - Wakil sekretaris jenderal (Wasekjend) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menganggap PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai yang menampung anak-cucu Partai Komunis Indonesia (PKI).

Telah terbukti sebagai partai yang menampung anak-cucu PKI.

Hal itu dikatakan Novel saat menanggapi pernyataan tokoh pers Hasril Chaniago yang membeberkan identitas kakek dari politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan merupakan pendiri PKI di Sumatera Barat (Sumbar).

"Sampai saat ini jelas PDI Perjuangan telah terbukti sebagai partai yang menampung anak-cucu PKI, di mana Ribka Tjibtaning sampai duduk menjadi anggota DPR beberapa periode dan jelas menulis buku 'Saya Bangga Jadi anak PKI' dan satu buku lagi 'Anak PKI Masuk Parlemen'," ujar Novel Bamukmin kepada Tagar, Rabu, 9 September 2020.

Baca juga: Tokoh Pers Bongkar Kakek Arteria Dahlan Pendiri PKI Sumbar

Bahkan, kata dia, di dalam tayangan salah satu televisi swasta, Ribka terang-terangan menyebut jumlah anak-cucu PKI di Indonesia sebanyak lima (5) juta orang. Terlebih dengan adanya desas-desus seputar Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP), yang belakangan menggusur posisi Rieke Diah Pitaloka dari posisi pimpinan Baleg DPR RI, yang menjadikan isu ini kian sulit disangkal lagi.

"Ketua panja (panitia kerja) RUU HIP ingin memeras Pancasila menjadi Ekasila, dengan jelas membuang unsur 'Ketuhanan Yang Maha Esa' dan itu ada di dalam RUU HIP Pasal 6 dan 7 dan ternyata yang menjadi ketua panja RUU HIP adalah Rieke Diah Pitaloka," ucapnya.

Sebelumnya, tokoh pers Sumbar, Hasril Chaniago meyakini sosok Bachtaruddin merupakan kakek dari politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

Tak segan-segan, Hasril mengungkap latar belakang keluarga Arteria Dahlan. Dia menyebut, Bachtaruddin merupakan pendiri partai berlogo palu arit di Sumatera Barat (Sumbar).

"Arteria Dahlan ini kakeknya itu Bachtaruddin. Bachtaruddin itu pendiri PKI (Partai Komunis Indonesia) Sumatera Barat, anggota konsituante setelah pemilu 55," ujar Hasril seperti dikutip Tagar dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu, 9 September 2020.

Namun demikian, politikus PDI Perjuangan sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Arteria Dahlan belakangan membantah pernyataan Hasril Chaniago yang menyebut dirinya sebagai cucu dari seorang tokoh PKI di Sumbar.

Menepis pernyataan Hasril, lantas Arteria menceritakan bagaimana kisah keluarga besarnya sebelum dirinya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Politikus PDIP Arteria DahlanPolitikus PDIP Arteria Dahlan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. (foto: Tagar/Fernandho Pasaribu).

Baca juga: Dituding Cucu PKI, Arteria Ungkap Identitas Keluarga

"Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI. Kakek saya dari pihak ibu H. Wahab Syarif, seorang pedagang tekstile di Tanah Abang, masuk Jakarta tahun 1950. Tempat berlabuhnya para perantau Minang saat tiba di Jakarta sebelum mereka memiliki rumah sendiri," kata Arteria kepada Tagar, Rabu, 9 September 2020.

"Nenek saya Hj. Lamsiar, ibu rumah tangga biasa, yang melahirkan 7 anak, 6 jadi pedagang di tabah abang dan satu berprofesi guru Hj. Wasniar (guru SD perguruan Cikini lalu menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono Jaksel) yaitu Ibunda saya," ucap Arteria menambahkan.

Ia tegas membantah pernyataan yang dianggapnya tak benar. Dia pun akhirnya merinci susunan keluarganya yang berasal dari keturunan orangtuanya secara detail.

Ia menyebut bahwa kakeknya dari pihak ayah bernama H. Dahlan bin Ali merupakan seorang pedagang di Sumatera Barat. Sedangkan neneknya bernama Hj. Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh Masjumi.

"Ibu Nian satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya sampai tahun 1983 (guru ngaji 3 generasi). Seluruh orang Maninjau di Kukuban pernah mengaji ke Bu Nian. Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Soekarno karena diduga terlibat PRRI saat itu," ujarnya.

Meski begitu, ia membenarkan terdapat tokoh PKI dari Maninjau bernama Bachtarudin. Namun, menurutnya nama tersebut tak memiliki hubungan dengan dirinya.

"Tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtarudin dengan kakek dan nenek saya, baik dari pihak ayah maupun ibu," kata Arteria Dahlan. []

Berita terkait
Curhat Arteria Dahlan Dibantu Keluarga Puan Maharani
Politikus PDI Perjuangan sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Arteria Dahlan meluruskan polemik Puan Maharani dengan Sumbar.
Arteria Dahlan Optimis Bongkar Korupsi Jiwasraya
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengatakan akan membongkar skandal korupsi yang terjadi di PT Jiwasraya (Persero).
Politikus PDIP Arteria Dahlan Bela Puan Maharani
Politikus PDI-P, yang juga Wakil Ketua Umum DPP IKM, Arteria Dahlan, mengatakan agar orang Minang dapat menahan diri