Jakarta, (Tagar 27/2/2018) - Pasca deklarasi Presiden Joko Widodo oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden, muncul berbagai perbincangan, untuk mencari calon yang akan mendampinginya.
Sebagai partai koalisi pemerintah, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) menilai banyak kriteria yang harus dipenuhi oleh pendamping Jokowi kelak. Tak boleh sembarangan, pendampingnya nanti harus bisa imbangi Jokowi yang bekerja dengan cepat, atau diibaratkan dengan berlari cepat.
“Wah banyak sekali kriteria-kriterianya karena untuk mendampingi Jokowi ini, tidak sederhana karena orangnya kurus larinya cepet terus kalau orang yang larinya sendet-sendet, ya ketinggalan sama dia,” ungkapnya di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (26/2).
Siapapun nanti sosoknya, menurut OSO berbagai partai berhak mengajukan pendamping untuk Jokowi di Pilpres 2019. Namun, keputusannya tetap harus dibicarakan bersama untuk mendapatkan kesepakatan.
“Nanti dibicarakan dalam koalisi, jadi setiap partai berhak mencalonkan partainya jadi calon wakil, karena mereka kan sudah mencalonkan Jokowi sebagai presidennya masalah wakilnya mari kita bicarakan bersama,” jelas Ketua DPD ini.
Meski hingga kini Hanura mengaku belum ada komunikasi dari PDIP, namun jika PDIP akan membuka komunikasi, Hanura akan menyambutnya dengan baik.
“Belum, belum, belum, belum, dan (jika ada) itu tentu bagus inisiatif itu, saya anggap adalah relevan, karena supaya jangan ada perbedaan-perbedaan yang banyak disatukan pandangan, yang cocok untuk mendukung seseorang yang mengambil Jokowi,” tutupnya. (nhn)