Semarang - Heboh pandemi virus corona tak mempengaruhi aktivitas para driver ojek online (ojol) di Semarang, Jawa Tengah. Optimisme aman dari potensi penularan Covid-19 berangkat dari kebiasaan penggunaan masker atau kain yang menutup separuh wajah.
“Standar kerja ojol sudah tepat untuk menghadapi corona atau penyakit lain dan juga polusi. Kami memakai masker atau slayer saat bekerja. Jadi melindungi diri sendiri dan pelanggan,” ujar Tedi, abang ojol saat ditemui Tagar di sekitaran Ada Mal Sukun, Sabtu, 14 Maret 2020.
Kawasan Sukun, di Banyumanik menjadi salah satu pintu masuknya warga luar kota, seperti dari Solo dan Yogyakarta, ke Semarang. Diketahui, salah satu warga Solo meninggal dunia akibat terjangkit virus corona, belum lama ini.
Pantauan di kawasan tersebut, sejumlah abang ojol nampak tidak terpengaruh dengan isu penyakit global itu. Mereka tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa, termasuk bercengkerama dengan rekan sesama ojol sembari menunggu order penumpang atau pesanan kuliner.
Standar kerja ojol sudah tepat untuk menghadapi corona atau penyakit lain dan juga polusi.
Semua ojol, kata Tedi, tidak ada yang panik sebab mereka jarang membicarakan penyakit itu secara serius. “Kebanyakan pembicaraan bukan masalah corona, tapi bagaimana mendapat order yang lebih cepat,” ujar pria 42 tahun tersebut.
Disinggung tentang antisipasi para ojol menghadapi merebaknya virus corona, pria yang sudah bergabung dengan Gojek selama tiga tahun itu tampak antusias dan percaya diri. "Selama hidup, saya tidak pernah melihat orang tewas bergelimpangan karena penyakit di sini (Semarang atau Indonesia). Jadi mungkin orang Indonesia itu lebih kebal,” .
Ojol yang tinggal di Banyumanik itu memastikan kalau dirinya lebih fokus melayani customer sebaik-baiknya dengan menerapkan standar dan keselamatan kerja. “Daripada mikir yang enggak-enggak, rezeki malah seret,” ujar Tedi sembari memeriksa aplikasi Gojek Driver di androidnya. Dia baru sadar kalau satu menit yang lalu ada orderan masuk di aplikasinya.
Masih di tempat yang sama, seorang ojol berjaket Grab mengaku tidak terganggu dengan isu penyakit dari Wuhan, China itu. “kami tetap bekerja seperti biasa. Tapi memang akhir-akhir ini banyak customer memakai masker. Bagi kami, itu sama sekali tidak masalah,” ujar abang Ojol bernama Narto.
Senada dengan Tedi, ojol asal Ungaran itu lebih mementingkan pelayanan terbaik kepada customer. “Kalau mengantar penumpang, makanan, atau barang, yang penting sampai tujuan dengan selamat,” ucap dia.
Sementara itu, pihak pelanggan jasa layanan transportasi berbasis online menyatakan tidak merasa kesulitan untuk memesan ojol, baik mengantarkan penumpang, memesan makanan, dan pesanan lainnya. “Pagi kemarin jam 06.00, pesan ojol untuk anak saya berangkat sekolah, langsung dapat,” ujar Yanti, 41 tahun, warga Gedawang, Semarang.
Malam harinya, tutur ibu rumah tangga itu, adik Yanti pesan makanan juga langsung dapat driver dan diantar. "Tidak perlu menunggu lama. sepertinya mereka santai saja menghadapi isu corona," kata dia. []
Baca juga:
- Pasien Corona Meninggal, Solo Tidak Lockdown
- Solo Berstatus Kejadian Luar Biasa Virus Corona
- Orang Kontak Pasien Meninggal Corona Solo Diisolasi