Kota Bandung - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa Barat memiliki empat strategi untuk mengoptimalkan peran BUMDes dalam menjaga ketahanan ekonomi desa. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat DPM-Desa Jawa Barat, Firman Nurtafiyana, mengatakan empat strategi tersebut yaitu pertama, fokus pada ketahanan pangan, dimana BUMDes di Jawa Barat disarankan untuk mulai memenuhi kebutuhan pangan, baik daerah maupun nasional.
"Karena kedepannya impor pangan akan menjadi tidak mudah seperti dulu. Dari sekarang harus mengantisipasi kebutuhan pangan dipenuhi oleh desa melalui BUMDes," katanya.
Strategi selanjutnya menurut Firman adalah penguatan pengelolaan BUMDes dengan fokus kepada produk unggulan. Kemudian, pemanfaatan platform digital akan dilakukan DPM-Desa Jawa Barat supaya BUMDes dapat menjangkau pasar yang luas dan mampu mengurangi risiko penyebaran Covid-19 karena transaksi jual-beli tidak dilakukan secara tatap muka.
"Kami terus terapkan mekanismenya, apakah sudah bisa memanfaatkan media sosial, e-commerce, internet of think. Kerja sama dengan berbagai pihak kami dorong," ucap Firman.
Firman menambahkan, strategi terakhir yaitu bergulirnya padat karya tunai desa yang bertujuan memulihkan ketahanan ekonomi pedesaan dalam masa pandemi Covid-19, sementara konsep padat karya tunai adalah semua kegiatan pekerjaan yang didanai dana desa harus menggunakan sebesar-besarnya tenaga kerja di desa bersangkutan.
"Tenaga kerja yang menjadi prioritas adalah tenaga kerja dari keluarga miskin, tenaga kerja pengangguran, tenaga kerja pengangguran baru di desa dengan pembayaran padat karya tunai dilakukan secara harian," ujarnya. (Parno/jabarprov.go.id). []