Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) resmi menghentikan operasi pencarian dan pertolongan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Kamis, 21 Januari 2021 pukul 16.57 WIB.
Meskipun begitu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri tetap menjalankan tugasnya dalam mengidentifikasi korban-korban yang telah diserahkan oleh tim SAR gabungan.
Tim berhasil mengidentifikasi empat korban pada hari ini, sehingga korban yang teridentifikasi berjumlah 47.
"Yang jelas proses identifikasi, walaupun di Basarnas mungkin akan menghentikan kegiatan, tetapi di sini masih melakukan kegiatan identifikasi," ujar Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, dikutip Tagar, Jumat, 22 Januari 2021.
Berdasarkan data Basarnas per 21 Januari 2021, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 324 kantung jenazah. Serta, 68 kantung serpihan kecil dan 55 kantung serpihan besar pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Rusdi menyampaikan, tim DVI membutuhkan waktu kurang lebih sepekan untuk mengidentifikasi temuan bagian korban yang diterima pihaknya. Sebab, tambah Rusdi, proses identifikasi menggunakan pencocokan DNA membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Proses pencocokan DNA memang agak panjang, waktunya 5-7 hari. Seluruh kantong sudah dilakukan identifikasi, sekarang proses rekonsiliasi melalui DNA," jelas Rusdi.
Perlu diketahui, tim DVI kembali telah berhasil mengidentifikasi empat korban baru pada Kamis, 21 Januari 2021. Dengan adanya penambahan ini, total ada 47 korban yang teridentifikasi.
“Tim berhasil mengidentifikasi empat korban pada hari ini, sehingga korban yang teridentifikasi berjumlah 47,” tutur Rusdi.
Rusdi memaparkan nama-nama keempat korban teridentifikasi, yaitu Sevia Daro (24), Angga Fernanda Afrion (27), Rion Yogatam (29), dan Rusni (44). [] (Grace Natalia Indah)