Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa program infrastruktur periode 2021 ditujukan untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Mengutip keterangan resmi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan setidaknya terdapat enam prioritas yang menjadi fokus kerjanya.
“Kami akan mendukung peningkatan ketahanan pangan, pengembangan konektivitas, peningkatan kesehatan dan lingkungan masyarakat, peningkatan investasi dengan memberikan dukungan pada kawasan strategis nasional, penguatan jaring pengaman nasional lewat program Padat Karya Tunai [PKT] serta pembelian produk rakyat dan pengusaha lokal [UMKM], dan peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim," ujarnya dalam rapat dengan Komisi V DPR-RI, tengah pekan ini, 2 September 2020.
Basuki menambahkan, dari enam prioritas tersebut alokasi Program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR 2021 akan ditingkatkan.
“Hal ini bertujuan untuk mendukung program PEN, terutama lewat pembangunan infrastruktur yang melibatkan langsung masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi,” tutur dia.
Untuk diketahui, kementerian PUR memperoleh pagu anggaran periode 2021 sebesar Rp 149,81 triliun, bertambah Rp 34,23 triliun dari pagu indikatif Tahun Anggaran (TA) 2021 sebesar Rp 115,58 triliun.
"Dari Pagu Anggaran Tahun 2021 yang telah ditetapkan sebesar Rp 149,81 triliun, dialokasikan sebesar Rp 18,14 triliun untuk program PKT. Jumlah ini meningkat dari program PKT tahun 2020 yang dialokasikan sebesar Rp. 12,32 triliun," ujar Menteri PUPR.
Basuki melanjutkan, secara keseluruhan untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, pagu anggaran Kementerian PUPR TA 2021 dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA). Adapun beberapa diantaranya untuk pembangunan 54 bendungan yang terdiri atas 11 bendungan baru dan 43 bendungan on-going, 24 embung, 25 ribu hektar lahan irigasi baru, 120 km pengendali banjir, 20 km pengaman pantai, program padat karya P3TGAI di 12.000 lokasi, rehabilitasi dan peningkatan 250 ribu hektar lahan irigasi serta revitalisasi 5 danau.
Di bidang konektivitas untuk pembangunan 831 km jalan, 19.888 meter jembatan, 3.116 meter flyover/underpass/terowongan, 35 km jalan bebas hambatan, serta peningkatan 1.279,5 km jalan nasional dan 2.177,5 meter penggantian jembatan.
Selanjutnya, perumahan untuk pembangunan 9.210 unit rumah susun, 2.440 rumah khusus, 111.200 unit rumah swadaya dan 40.000 unit prasarana dan sarana umum.
Terakhir alokasi anggaran 2021 untuk dukungan manajemen yang mencakup pembinaan konstruksi, pembiayaan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, pengembangan SDM, pengembangan infrastruktur wilayah, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.