Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan nilai maksimal Rp 500 juta, termasuk komisi perantara pedagang efek dan biaya-biaya terkait lainnya. Langkah ini, untuk memberi remunerasi variabel kepada manajemen dan karyawan.
Pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup.
Direktur Bank OCBC NISP Hartati, menerangkan bahwa pihak-pihak yang bertransaksi adalah perseroan dan pemegang saham publik dan hubungan antara pihak-pihak yang bertransaksi dalah pihak ketiga.
“Perkiraan biaya yang diperlukan untuk melakukan pembelian kembali saham adalah maksimal Rp 500 juta, termasuk komisi perantara pedagang efek dan biaya-biaya lainnya yang terkait,” tuturnya dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 22 Februari 2021.
Selain untuk memberikan remunerasi variabel atas kinerja tahun 2020 kepada manajemen dan karyawan OCBC NISP. Tujuan transaksi ini dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 45/POJK.03/2015 tentang penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum.
"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan," tegas Hartati.
Sementara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akan diselenggarakan pada 6 April 2021. Salah satu agendanya, berupa rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham-saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
Buyback akan dilakukan dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham perseroan oleh RUPST. Maksimum, saham yang akan dibeli kembali 0,002% dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh atau maksimum 436.000 lembar saham.
- Baca juga : Astra Daihatsu Motor Luncurkan Rocky & Xenia Baru Tahun Ini
- Baca juga : Indofood CBP Sukses Makmur Fokus Kembangkan Chitato
Adapun laba berish OCBC NISP Per Desember 2020, hanya Rp 2,1 triliun atau turun 27,5% dari laba tahun 2019 sebesar Rp 2,9 triliun. Penurunan ini lantaran meningkatnya biaya provisi untuk mengantisipasi resiko kredit perseroan.
Tetapi, Jika mengesampingkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), laba operasional OCBC NISP masih naik 14% year on year menjadi Rp 5,2 triliun. []