Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bertemu sejumlah elite partai politik Partai Berkarya, Selasa sore, 19 November 2019, mendapat komentar politikus Fahri Hamzah.
"Cipika-cipikilah yang baik. Selesaikanlah dulu urusan peluk-memeluk itu," kata Fahri di Senayan Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 19 November 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu mengatakan manuver PKS sebagai suatu pertemuan politik biasa.
"Ada pelukan atau tidak, kita tidak tahu. Tapi itu pertemuan biasa," kata Fahri.
Dia juga mengkritisi deklarasi PKS yang menyatakan sebagai oposisi pemerintah.
Cipika-cipikilah yang baik. Selesaikanlah dulu urusan peluk-memeluk itu.
Menurut dia, oposisi dalam sistem presidensial bukan hanya komitmen kelembagaan.
"Oposisi itu tidak ditunjukkan oleh omongan kelembagaan, karena tidak masuk kabinet, kami oposisi, enggak begitu," ujar Fahri.
Fahri mengatakan sistem seperti itu pernah berlaku dulu sewaktu era sistem parlementer. Saat ini, yang berlaku adalah sistem presidensial atau disebutnya sebagai kongresialisme di mana DPR adalah indikator oposisi.
Sebab, begitu orang terpilih menjadi anggota DPR, secara otomatis dia menjadi oposisi.
Oposisi, kata Fahri, berarti pengawas pemerintah. Tampak dari seberapa gigih anggota DPR mengawasi jalannya pemerintahan dan mengoreksi apabila pemerintah melakukan kesalahan.
"Justru saya lihat sekarang partai-partai yang banyak mengkritisi pemerintah itu, partai-partai yang pernah mendukung pemerintah. Bukan partai yang tidak mendukung pemerintah," kata Fahri
Fahri juga meminta PKS tidak lupa untuk segera menyelesaikan urusan mereka di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang gugatannya yang dikabulkan majelis hakim.
"Jangan bahas yang lain-lain dulu, selesaikan saja urusan yang di pengadilan. Kalau diselesaikan, kan kita bisa tenang," ujar Fahri. []