Jakarta - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangkap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Hebriyono pada Senin, 1 Juni 2020.
Boyamin mengatakan, tertangkapnya dua orang itu cukup menyulitkan bagi satuan tugas di masa pandemi corona ini. Hadiah Iphone 11 yang pernah dijanjikan akan segera diberikan kepada KPK.
"MAKI konsisten untuk memberikan hadiah HP iPhone 11 kepada empat kluster informan dengan cara dua kluster mendapat 1 HP iPhone 11 dan menyerahkan sepenuhnya kepada mereka untuk teknis pembagiannya," katanya, Selasa, 2 Juni 2020.
Sebelumnya, mereka juga menjanjikan hadiah yang sama jika tersangka kasus suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, yakni Harun Masiku berhasil ditangkap.
Namun, hingga kini KPK belum berhasil menemukan di mana keberadaan tersangka kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Jika suatu saat Harun Masiku tertangkap, kami akan tetap memberikan hadiah kepada informan validnya
"Sebenarnya untuk Nurhadi hanya berhadiah 1 HP iPhone 11 dan satunya untuk buron Harun Masiku. Namun, karena kami yakin Harun Masiku telah meninggal maka hadiah tersebut diberikan kepada kluster informan Nurhadi," ujarnya.
Kendati demikian, jika suatu hari nanti ada yang berhasil mengetahui dan menangkap Harun Masiku, tidak menutup kemungkinan orang tersebut menerima hadiah dari MAKI.
"Jika suatu saat Harun Masiku tertangkap, kami akan tetap memberikan hadiah kepada informan validnya," kata Boyamin.
Dia mengatakan, untuk kronologi lengkapnya MAKI masih menunggu pernyataan resmi dari KPK.
"Apapun ini adalah prestasi KPK, sehingga sudah sewajarnya saya memberikan penghormatan kepada KPK dengan cara tidak mencampuri teknis-teknis pelaksanaan penangkapan buron. Kami hanya sebatas memberikan informasi yang didapat dari empat kluster informan dan selanjutnya tim KPK yang menindaklanjuti dengan kewenangannya," ucapnya.
Dia mengatakan, penghubung KPK pernah menjanjikan akan berusaha menangkap Nurhadi pada momen lebaran. "Dan ini terbukti tidak jauh dari lebaran. Mungkin hal ini berdasar analisis saat lebaran ada kecerobohan dari Nurhadi," kata dia.
"Mengenai lokasi penangkapan, hanya bisa memberikan gambaran bahwa pertengahan puasa kami telah memberikan informasi keberadaan properti yang diduga ditempati menantunya di daerah Simpruk," ucap Boyamin.[]