NPC Panggil 300 Atlet Untuk Ikuti Pemusatan Latihan APG

National Paralympic Committee (NPC) Indonesia segera memanggil sebanyak 300 atletnya untuk mengikuti pemusatan latihan (TC).

Solo, (Tagar 28/12/2017) - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia segera memanggil sebanyak 300 atletnya untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Kota Solo dalam rangka persiapan pesta olahraga Asian Para Games (APG) 2018 di Jakarta dan Palembang Oktober mendatang.

"Ada sebanyak 300 atlet disabilitas dan sekitar 100 pelatih dan ofisial yang dipersiapkan untuk melakukan TC di Solo, diperkirakan mulai awal Januari hingga Oktober 2018," kata Presiden NPC Indonesia Senny Marbun di sela acara pengarahan terhadap pelatih dan ofisial APG 2018 di Kantor NPC Solo, Kamis.

Senny Marbun mengatakan bahwa pelaksanaan TC diikuti semua atletnya di Solo, sehingga persiapan venue dari 18 cabang olahraga yang akan diperlombakan sudah dipersiapkan semuanya.

Menurut Senny, venue yang digunakan untuk TC para atlet nasional NPC di Solo antara lain di komplek Stadion Manahan, Stadion Sriwedari, GOR Manahan, GOR Sritex, dan UNS.

Namun, kata Senny soal peralatan para atlet yang dipakai sudah standar internasional dan segera dipersiapkan untuk dikirim ke Solo.

"Kami mengumpulkan para pelatih dan ofisial untuk rapat koordinasi ini, merupakan salah satunya persiapan sebelum para atlet berdatangan mengikuti TC APG 2018," katanya.

Selain itu, NPC juga melakukan persiapan lima dari 18 cabang olahraga yang belum mempunyai atlet antara lain basket, anggar, boci, Yudo, dan balap sepeda. NPC sedang mencari atlet untuk dilatih pada lima cabang olahraga itu.

"NPC Indonesia pada pesta olahraga tingkat Asia ini, ditargetkan bisa masuk lima besar. Namun, target itu, memang sangat berat karena lawan negera-negara Asia gudangnya atlet berprestasi seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan pecahan negara Rusia seperti Uzbekistan," katanya.

Kendati demikian, NPC Indonesia tetap berusaha menjadi yang terbaik di Asia, dengan memanfaatkan sebagai tuan rumah untuk meraih target lima besar, meski lawannya sangat berat. Latihan selain tehnik, juga lebih ditekankan pada peningkatan mental atlet.

Menyinggung soal penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga yang diberikan kepada Senny Marbun menjelaskan hal tersebut wajar karena NPC dalam mengharumkan bangsa melalui olahraga.

"Kami beryukur NPC mendapat penghargaan dari Menpora, hal ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah dalam mengangkat martabat bangsa melalui olahraga," katanya.

Menurut dia, penghargaan diberikan kepada NPC kemungkinan termasuk keberhasilan NPC Indonesia yang merebut juara umum di ASEAN Para Games (APG) 2017 di Malaysia dan Indonesia menempati urutan ketujuh Asian Youth Para Games (AYPG) 2017, di Dubai, belum lama ini.

Namun, kata dia, dengan penghargaan ini, menjadi tantangan NPC lebih berat untuk tetap berprestasi pada ajang-ajang tingkat internasional ke depan.

"Kami justru menghadapi tantangan lebih berat untuk meningkatkan prestasi ke depan," kata Senny Marbun.(ant/wwn)

Berita terkait