Novel Serang Ahok, Muannas: Kalah Pemilu Kok Ngatur!

Politisi PSI Muannas Alaidid menanggapi isu Novel Bamukmin versus Ahok. Menurutnya, PA 212 kalah pemilu jangan mengatur pemerintah RI.
Ketua Cyber Indonesia sekaligus Politisi Partai Solidaritas Indonesia Muannas Alaidid menanggapi tokoh PA 212 Novel Bamukmin soal isu Ahok jadi Dirut Pertamina. (foto: Tagar/dok. pribadi).

Jakarta - Ketum Cyber Indonesian Muannas Alaidid angkat bicara soal komentar Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin ihwal Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dirumorkan akan menjadi Direktur Utama (Dirut) di perusahaan pelat merah tersebut.

Adapun Novel Bamukmin saat menjawab isu Ahok akan menjadi Dirut Pertamina mengatakan, apabila hal itu benar terealisasi, maka akan berdampak pada pelecehan bagi putra-putri terbaik di Indonesia.

Kalah pemilu (pemilihan umum) tapi (PA) 212 maunya ngatur pemerintah, itu yang pelecehan.

Menurut Muannas, Ahok tetap berhak mendapatkan jabatan strategis di unit bisnis milik pemerintah karena hal tersebut kembali lagi ke hak prerogatif pemegang kekuasaan. 

Baca juga: Isu Dirut Pertamina, Posisi Ahok Dinilai Pelecehan

"Kalah pemilu (pemilihan umum) tapi (PA) 212 maunya ngatur pemerintah, itu yang pelecehan. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, ini kata konstitusi, bukan saya bilang," kata Muannas kepada Tagar, Kamis, 11 Juni 2020.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menegaskan, sepanjang tidak ada aturan yang dilanggar, maka suami Puput Nastiti Devi itu berhak memperoleh kesempatan yang sama seperti warga negara lainnya. Kendati demikian, Muannas menganggap pendapat Novel adalah hal wajar di dalam negara demokrasi.

"Dulu sebelum resmi ditunjuk sebagai Komut di Pertamina ada pro kontra, termasuk hari ini soal kemungkinan BTP ditunjuk sebagai Dirut. Biasa saja tak ada yang perlu dikhawatirkan," ucapnya.

Muannas juga menyebutkan, pihak yang menolak Ahok menjadi Dirut Pertamina bukan berasal dari barisan pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sehingga, menurutnya, merupakan suatu kewajaran apabila mendapat penentangan.

Baca juga: Novel Bamukmin Cela Ahok, Ruhut: Suruh Dia Ngaca!

"Mereka ini harusnya tahu diri menerima apa yang menjadi hak dan kewenangan pemerintah yang merupakan hasil pemilu. Termasuk bebas menunjuk pejabat mengisi jabatan tertentu sepanjang memenuhi sarat dan tidak ada aturan yang dilanggar," kata Muannas.

Sementara, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ruhut Sitompul menganggap Novel Bamukmin marah karena iri hati, tak bisa melihat realitas bahwa Ahok memang layak mengemban posisi strategis di unit bisnis milik negara.

Sosok yang melejit berkat perannya sebagai tokoh angkuh 'Poltak' Raja Minyak di sinetron 'Gerhana' ini mengatakan, Ahok telah menunjukkan kerja-kerja yang nyata, sehingga pantas menduduki posisi Dirut Pertamina.

"Jadi kenapa marah kalau dia menjadi Dirut Pertamina? Kalian juga kalau kira-kira memang pantas, pasti dipantau. Tapi karena enggak pantas. Biasakanlah, sebelum ngomong ngaca dulu di depan cermin. Itu saja," ucap Ruhut Sitompul.

Sebelumnya, kabar Ahok akan diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina santer terdengar. Namun, kabar tersebut dipertentangkan oleh Ketua Media Center PA 212.

"Posisi Ahok walau menjadi Dirut sekalipun adalah bentuk pelecehan terhadap putra-putri bangsa Indonesia karena banyak putra-putri Indonesia yang sangat berprestasi dan profesional di bidangnya serta punya martabat dan berakhlak," kata Novel Bamukmin kepada Tagar, Selasa, 9 Juni 2020. []

Berita terkait
Cela Ahok, Pernusa: Novel Bamukmin Hasut Pribumi-nonpri
Rendahkan Ahok, Ketua Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro menilai Novel Bamukmin telah melakukan penghasutan pribumi-nonpri.
Ruhut Bela Ahok, Novel: Cari Posisi dan Buat Gaduh!
Novel Bamukmin menduga pembelaan Ruhut terhadap Ahok dan pemerintah, semata-mata hanya menginginkan jabatan dan membuat gaduh.
Posisi Ahok di Instansi Pemerintah Tidak Dibenarkan?
Ahok diisukan menjadi Dirut Pertamina. Novel menegaskan, sosok yang pernah tersandung hukum tidak selayaknya masuk ke instansi pemerintahan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.