Novel Bamukmin: Jangan Salahkan Umat Sweeping Warga Prancis

Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengingatkan jangan salahkan umat kalau ada sweeping warga Prancis di RI.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengingatkan jangan salahkan umat kalau ada sweeping warga Prancis di RI. (foto: wowkeren.com).

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyayangkan sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendukung penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW sehingga menyebabkan gejolak di antara umat beragama.

"Coba kemarin Macron tidak mendukung. Karena Macron dukung, membela, maka terjadilah gejolak sampai saat ini. Di Indonesia pun jangan salahkan kalau umat Islam ini memboikot sebelum aksi turun ke jalan. Bahkan saya enggak bisa bendung kalau mereka men-sweeping warga Prancis yang ada di Indonesia," ujar Novel Bamukmin di kanal YouTube Tagar TV, Minggu, 1 November 2020.

Kalau perlu usir itu, kalau memang kedutaan itu tidak tegas, mendukung Macron, maka kita umat Islam dipastikan punya sikap yang tegas.

Novel melanjutkan, selain ucapan Macron, tumpulnya penegakan hukum terkait kasus-kasus penistaan agama di sejumlah negara, termasuk di negara-negara sekuler juga menjadi alasan terjadinya perpecahan antarumat beragama.

Baca juga: Mahfud Md Beri Pesan ke FPI dan PA 212 terkait Sikap Macron

Dia pun meminta ketegasan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis di Indonesia untuk menyatakan sikap tegasnya menolak atau keberatan atas tindakan Macron itu. 

Apabila tidak, maka PA 212 mendesak pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis.

"Kalau perlu usir itu, kalau memang kedutaan itu tidak tegas, mendukung Macron, maka kita umat Islam dipastikan punya sikap yang tegas," ucapnya.

baca juga: Kasus Samuel Paty, Novel Bamukmin: Bisa Terjadi di Indonesia

Diketahui, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Macron usai merespons guru sejarah bernama Samuel Paty yang dipenggal usai memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya dalam pelajaran kebebasan berekspresi pada awal Oktober 2020.

Perkataan Macron tersebut kemudian menyulut gelombang protes dan kritik jutaan muslim di Eropa dan di seluruh dunia.

Adapun PA 212 beserta beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti GNPF Ulama dan Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar demonstrasi di depan Kedubes Prancis.

Dalam selebarannya, ketiga ormas tersebut juga mengajak masyarakat memboikot produk asal Prancis. Rencananya, aksi turun ke jalan yang dinamai 'Aksi 211' itu akan digelar pada Senin, 2 November 2020.

"Seruan untuk pecinta Rasulullah SAW. Ayo kepung Kedubes Prancis. Aksi bela Nabi Muhammad SAW, sekaligus Maulid Agung Baginda Rasulullah SAW," tulis selebaran seruan aksi seperti dilihat Tagar di akun Twitter @DPPFPI_ID, Jumat, 30 Oktober 2020. []

Berita terkait
Novel Bamukmin Pasang Badan ke Gus Nur, Muannas: Gantiin Dipenjara?
Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid mempertanyakan motivasi Novel Bamukmin mau dipenjara? Karena siap pasang badan ke Sugi Nur alias Gus Nur
Berkaca Kasus Prancis, PA 212 Teringat Ahok Bikin Perpecahan
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin seketika teringat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menurutnya membikin perpecahan di Indonesia.
PA 212: Pembuat Karikatur Nabi Muhammad Bisa Dihukum Mati
Novel Bamukmin mengingatkan jika ada menggambar sosok Nabi Muhammad dapat diancam hukuman mati.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.