Novel Bamukmin Geram dengan Pengacara Ninoy Karundeng

Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin siap melapor balik pengacara Ninoy Karundeng terkait sebutan yang mendiskreditkan habib.
Novel Bamukmin berbicara soal kecurangan Pemilu 2019 di kantor Tagar, Rabu 26 Juni 2019. (Foto: Tagar)

Jakarta - Penyekapan relawan Jokowi Ninoy Karundeng disebut-sebut ada kaitannya dengan seorang habib. Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin yang turut diperiksa pihak kepolisian dalam kasus tersebut nampak geram. Dia menegaskan tak segan akan melapor balik pengacara Ninoy.

Novel yang dihubungi Tagar pada Senin 7 Oktober 2019, menegaskan habib itu ada banyak. Untuk itu dia meminta pengacara Ninoy untuk mengklarifikasi pernyataan menyoal habib yang turut melakukan penculikan terhadap kliennya.

"Harus ditanyai klarifikasi terhadap pengacaranya Ninoy, habib siapa itu? Kan habib lengkap, namanya habib jutaan, nama gelar habib kalau memang ada sebut saja. Kalau mengada-ada, hoaks itu. Saya laporin itu," kata dia.

Mantan Jubir FPI ini menyatakan akan melalukan pelaporan balik apabila pernyataan mengenai habib itu adalah kabar yang menyesatkan. Pasalnya, membawa gelar atau nama habib dalam penculikan dia nilai sebagai opini yang menyesatkan.

"Kami mau laporkan itu. Jangan sampai menyebarkan berita hoaks yang membuat resah. Membawa-bawa nama seorang atau membawa gelar seseorang itu sangat betul-betul mengganggu nama baik atau gelar baik seseorang. Dikaitkan dengan isu penculikan. Itu kan penyesatan opini yang luar biasa," ujarnya.

Setelah menghadiri panggilan kepolisian, Novel akan mempelajari kasus pemanggilannya dan perkataan yang mengaitkan penculik dengan habib.

"Kita akan pelajari dulu setelah saya dipanggil. Karena saya kan dipanggil oleh pihak kepolisian, hari Kamis. Didampingi oleh ACTA (Advokat Cinta Tanah Air) dan teman-teman advokat yang lainnya," kata dia.

"Kalau tidak terbukti siapa yang dikatakan habib, hari itu (pemanggilan) bisa laporkan balik. Fitnah atau pengerusakan nama baik seseorang," tambahnya.

Berkaitan dengan penculikan pegiat media sosial Ninoy Karundeng yang terjadi di Masjil Al-Falah, Pejompongan, yang diinterogasi dan dipukuli. Novel mengaku tidak mengetahui permasalahan tersebut.

"Penculikan saya klarifikasi, tidak ada penculikan. Ini harus diluruskan bahwa tidak ada penculikan. Justru aparat kepolisian harus bisa tegas, membuka data sebagaimana polisi bisa membuka data orang-orang kita," ucapnya.

Menurut Novel, pengurus masjid tersebut tidak melakukan tindak kekerasan kepada Ninoy. Ninoy, lanjutnya, justru diamuk massa yang menemukan adanya kata-kata provokasi di dalam komputer jinjingnya.

"Itukan diamuk massa yang kemudian ditolong oleh pengurus masjid. Makanya ketika diwawancara di dalam (masjid) tidak ada itu penganiayaan. Dari situ sudah jelas, bahwa di masjid tidak ada terjadi apapun. Cuma, yang membuat video itu menginterogasi, itu saja," kata mantan mantan advokat BPN Prabowo-Sandi ini.

Novel mengaku tidak tahu menahu soal orang-orang yang menginterogasi Ninoy dan merekamnya. "Gak tahu, gak paham. Cuma kan video sudah beredar. Cuma, kalau pengurus masjid saya kenal. Karena itu kan kampung saya. Saudara saya di sana (Tanah Abang). Saya juga ceramah di sana," ujarnya.

Menurut informasi yang diterima Novel, kebenarang sesungguhnya adalah Ninoy sendiri yang enggan pulang dari tempat tersebut, karena massa sudah semakin banyak yang menantinya.

"Jadi saya paham betul informasi yang saya dapatkan. Tidak ada penculikan, tidak ada penyekapan. Karena, Ninoy nya sendiri di sana, justru enggak ada ingin untuk pulang. Karena massanya sendiri masih banyak. Kita sepakat untuk massa sudah bubar sepi baru sama-sama pulang. Dianterin itu, motornya dipakai gembok, diklarifikasi selesai. Minta maaf, selesai ya kan," tuturnya.

Dalam kasus ini dia meminta aparat kepolisian agar lebih tegas dalam menangani kasus yang mendiskreditkan sebutan habib. Menurut Novel, justru pihak kepolisian telah salah menangkap teman-teman dan saudaranya.

"Jadi polisi itu harus profesional juga, kemudian adil dan berimbang. Harus digali dari kedua belah pihak. Jadi, jangan pihak masjid yang gak tahu apa-apa justru mengamankan, jadi korban (Ninoy Karundeng) justru di tangkap-tangkapin sampai saat ini pengurus-pengurus masjidnya. Saudara saya ditangkap," ucap Novel Bamukmin. []

Berita terkait
Polda Metro Jaya Tahan 10 Penganiaya Ninoy Karundeng
Polda Metro Jaya tetapkan 11 tersangka penganiaya relewan Jokowi, Ninoy Karundeng, 10 tersangka ditahan 1 ditangguhkan alasan sakit
Kronologi Ninoy Karundeng pada Hari Penculikan
Secara fisik dan mental baik. Hanya perlu waktu karena yang dialami pasti membuat trauma, kata Jack Lapian kuasa hukum Ninoy Karundeng.
Anggota Ormas Penganiaya Ninoy Tinggal di Tanah Abang
Kepolisian menyebut penganiaya pegiat medsos relawan Jokowi, Ninoy Karundeng tinggal di Jakarta.