Semarang - Persoalan banjir di Kota Semarang satu per satu tertangani. Terkini, pemerintah mulai melakukan normalisasi Sungai Beringin untuk membebaskan warga Mangkang dan sekitarnya dari banjir.
Pekerjaan normalisasi sungai tersebut telah dimulai sejak 13 November 2020. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menargetkan pekerjaan bisa selesai di 2022.
Kepala daerah yang akrab disapak Hendi ini menegaskan normalisasi Sungai Beringin mendesak dilakukan mengingat sungai kerap meluap saat musim hujan. Warga di wilayah Mangkang dan sekitarnya sering terdampak banjir imbas sungai yang tak lagi mampu menampung debit air.
“Kondisi Sungai Beringin sangat memprihatinkan, bahkan setiap tahun banjir terjadi akibat luapan air dari Sungai Beringin, maka normalisasi ini menjadi prioritas, agar banjir tidak lagi terjadi di wilayah Mangkang dan sekitarnya,” katanya, Senin, 4 Januari 2020.
Setiap tahun banjir terjadi akibat luapan air dari Sungai Beringin, maka normalisasi ini menjadi prioritas.
Hendi sendiri berharap masyarakat dapat mendukung upaya normalisasi Sungai Beringin sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
"Menuntaskan persoalan banjir di Kota Semarang tidak dapat diupayakan oleh satu pihak saja, semua harus nyengkuyung (mendukung). Misalnya di Sungai Beringin ini, Pemerintah Kota Semarang ambil bagian, pemerintah pusat ambil bagian, sedulur-sedulur (saudara) di sekitar juga harus ambil bagian, dengan mendukung pembangunan," beber dia.
Bentuk dukungan dari warga sekitar salah satunya bisa diberikan dalam kegiatan pembebasan lahan. "Maka harapannya tidak muncul persoalan-persoalan seperti di pembebasan lahan," sebut dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung menambahkan normalisasi Sungai Beringin dibiayai pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp 230 miliar melalui sistem tahun jamak. Untuk pembebasan lahan, menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kota Semarang.
“Untuk normalisasi Sungai Beringin akan dilakukan multi-years oleh pemerintah pusat, anggarannya sekitar Rp 230 miliar. Dan untuk pembebasan lahan dalam dua tahap oleh Pemerintah Kota Semarang,” tutur dia.
Baca juga:
- 11 Mega Proyek Jokowi Rampung Sepanjang Tahun 2020
- Investasi di Masa Pandemi Abaikan Proyek Ramah Lingkungan
- Husin Perindo Kritik Sejumlah Proyek Infrastruktur APBD 2021
Di tahap pertama, lanjut Rianung, pembebasan lahan sebenarnya telah selesai. Namun lantaran ada review Detail Engineering Design (DED) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana maka wilayah sungai yang akan normalisasi bertambah.
“Sebelumnya tidak melintasi jalur Pantura, namun nantinya normalisasi Sungai Beringin ini melintasi Jalur Pantura. Ini harus kami kejar hingga 2021,” ujarnya.
"Untuk pembebasan lahan tahap dua ini totalnya seluas 10,3 hektare, dan sampai dengan pertengahan Desember lalu progres normalisasi sudah mencapai sebesar 0,212 persen," imbuhnya. []